Harga Beras Naik, Menko Darmin Sebut Ada Spekulan

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Januari 2016 di angka 0,51 persen.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Feb 2016, 20:50 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2016, 20:50 WIB
20160127-Stok Beras DIY Melimpah Hingga 5 Bulan Kedepan
Petugas mengecek stok beras di Gudang Bulog DIY di Kalasan,Sleman, (27/1). Saat ini Bulog DIY memiliki stok beras rastra sekitar 19.000 ton. (Boy Harjanto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Januari 2016 di angka 0,51 persen. Realisasi inflasi ini disumbang paling tinggi oleh bahan makanan dengan andil mencapai 2,2 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan salah satu penyumbang inflasi yang perlu diwaspadai saat ini adalah untuk jenis pangan beras.

"Saya belum lihat berapa persen naiknya harga beras, tapi itu lebih banyak karena kekeringan yang muncul belakangan. Biasalah ada orang spekulasi, nyoba-nyoba," kata Darmin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/2/2016).

 

‎Untuk itu, dirinya mengaku akan segera berkoordinasi dengan para menteri dan pejabat terkait demi mengantisipasi kenaikan harga beras lebih lanjut. Salah satu opsi yang diinginkannya adalah adanya operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog.

‎"Sebetulnya sudah ada operasi pasar di awal Januari, mungkin memang harus ada lagi dalam waktu dekat," tegas Darmin.

Selain mengadakan operasi pasar, Darmin mengaku juga akan melakukan identifikasi mengenai rantai pasokan beras yang dikenal cukup panjang. "‎Kalau itu memang harus ditangani, itus secara bertahap, karena itu benar-benar dari petani sampai pasar itu panjang dan nggak efisien," tutupnya. (Yas/Zul)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya