Perusahaan Minyak Arab Saudi Ingin Bangun Kilang di RI

Indonesia sangat membutuhkan kilang pengolahan minyak mentah guna mengurangi ketergantungan impor BBM.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 13 Feb 2016, 13:01 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2016, 13:01 WIB
20160114-Melihat Pusat Minyak Mentah Pertamax di Indramayu
Petugas PT. Pertamina (Persero) melintas Refinery Unit (RU) atau kilang VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat, (14/1). RU VI Balongan merupakan tumpuan produksi BBM jenis Pertamax Series milik PT. Pertamina (Persero). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Nusa Dua - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menegaskan, perusahaan minyak nasional Arab Saudi, Saudi Aramco masih meminati rencana penanaman modal membangun kilang minyak di Indonesia. Investasi ini didukung penuh pemerintah Arab Saudi.
`
Menteri ESDM, Sudirman Said mengungkapkan, dalam pertemuan bilateral dalam `Bali Clean Energy Forum`, Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali An-Naimi menyampaikan minat kerjasama Saudi Aramco dan Pertamina untuk membangun kilang minyak.

"Ali An-Naimi mengatakan Saudi Aramco minat investasi bukan saja membangun kilang tapi sampai hilirnya. Perusahaan minyak ini masuk dalam 5 short listed yang didalami Pertamina," ujarnya di Nusa Dua Convention Center, Bali, seperti ditulis Sabtu (13/2/2016).


Menurut Sudirman, selain Arab Saudi, negara lain berkomitmen investasi yang sama, yakni Iran dan Kuwait, dan lainnya meskipun Kuwait tidak ikut dalam forum internasional pengembangan energi baru dan terbarukan.

Lebih jauh dirinya menjelaskan, Indonesia sangat membutuhkan kilang pengolahan minyak mentah guna mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak (BBM). Dalam 10 tahun mendatang, Negara ini memerlukan kilang minyak dengan kapasitas dua kali lipat.

"Kita harap semua proses yang ditempuh secara fair dan adil. Karena 10 tahun yang akan datang, kita butuh dobel kapasitas, 300 ribu barel per hari kilang minyak dibangun di Tuban, 300 ribu barel di Bontang dan Arun sekalipun, kita masih perlu kilang," ucap Sudirman. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya