Investasi Tiongkok di RI Naik 400 Persen pada Kuartal I 2016

Realisasi investasi Tiongkok meningkat pada kuartal I 2016.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 25 Apr 2016, 13:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2016, 13:00 WIB
Logo BKPM
Logo BKPM

Liputan6.com, Jakarta - Realisasi investasi Tiongkok meningkat pada kuartal I 2016. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal menyebut investasi Tiongkok di kuartal I mencapai US$ 500 juta, naik 400 persen dibanding periode yang sama di 2015 yang mencapai US$ 100 juta.

Kepala BKPM Franky Sibarani menuturkan, realisasi investasi tersebut membawa China masuk dalam 5 besar Penanaman Modal Asing (PMA). Dia menuturkan, tingginya realisasi investasi tersebut didorong oleh peningkatan investasi di pembangunan pemurnian hasil tambang atau smelter.

"Beberapasmelter Tiongkok cukup besar di aktivitas triwulan I 2016," kata dia di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (25/4/2016).

Dia mengatakan, ‎beberapa realisasi smelter Tiongkok berada di wilayah Bantaeng dan Morowali.

Lebih lanjut, kenaikan realisasi investasi Tiongkok menunjukkan jika minat investor Negeri Tirai Bambu tersebut menunjukan perbaikan. Franky meyakini jika realisasi tersebut akan meningkat ke depannya.

"Dalam triwulan I 2016 Tiongkok masuk 4 besar dan Hong Kong 3. Ini komitmen China akan terus meningkat‎," tambah dia.

Sebagaimana diketahui, realisasi investasi kuartal I 2016 sebesar Rp 146,5 triliun atau meningkat 17,6 persen dibanding kuartal I 2015 sebesar Rp 124,6 trilun. Dari situ, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 50,4 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 96,1 triliun.

Khusus untuk PMA, ranking pertama masih diduduki oleh Singapura sebesar US$ 2,9 miliar disusul Jepang US$ 1,6 miliar, Hong Kong US$ 500 juta, China US$ 500 juta dan Be‎landa US$ 300 juta. (Amd/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya