Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk akhirnya meluncurkan satelit BRI sat pada Sabtu 18 Juni 2016 waktu Kourou, Guiana, Amerika Selatan.
Peluncuran satelit tersebut dilakukan oleh Arianespace asal Prancis dengan menggunakan roket Ariane5. Satelit BRI tersebut dirakit oleh perusahaan SSL. Nilai investasi sekitar Rp 3,3 triliun. Diharapkan satelit ini mampu membawa BRI memberikan layanan dan meningkatkan efisiensi bisnis. Peluncuran satelit itu pun berjalan dengan lancar.
"Peluncuran satelit meluncur dengan sukses. Kini menuju orbit. Diharapkan membawa manfaat optimal bagi BRI dan negara," ujar Hari Siaga A., Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (19/6/2016).
Baca Juga
Sebelumnya Direktur Utama BRI Asmawi Syam pernah mengatakan, satelit tersebut merupakan satelit bank pertama di dunia. Dia bilang, hingga saat ini belum ada bank yang memiliki satelit.
Dia menerangkan, ‎satelit tersebut diproduksi Space System/Loral (SS/L) USA. Asmawi mengatakan setelah diluncurkan maka satelit akan mengorbit di 150.5 BT atau di atas langit Papua. "Dia akan mencari orbit 150.5 BT antara 15-20 hari," kata dia.
Setelah mengorbit, operasional satelit tersebut akan diserahkan ke BRI. Dia bilang, satelit tersebut akan bisa beroperasi penuh 50 hari setelah peluncuran atau sekitar pada Agustus 2016.
"Begitupun operasional satelit kita sudah punya groundstation di Ragunan kita memiliki groundstation sudah selesai. Kemudian terkait SDM telah disiapkan 53 orang. Jadi yang akan mengoperasikan 53 orang untuk mengelola 45 transponder, tentunya hal yang sangat membanggakan bukan hanya BRI tapi seluruh Indonesia," jelas dia.
Asmawi mengatakan, salah satu manfaat satelit ini ialah untuk meningkatkan jaringan di seluruh Indonesia. Apalagi, BRI tengah mendorong adanya digital banking. "‎Kita ingin berikan layanan sama cepatnya, baiknya, baik di kota dan desa‎," ujar dia