Desainer Calvin Klein Sebut Mewah Tak Harus Mahal

Barang yang mewah memiliki harga mahal, ternyata hanya mitos

oleh Shabrina Aulia Rahmah diperbarui 28 Jun 2016, 03:30 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2016, 03:30 WIB
Ilustrasi celana jeans
Ilustrasi celana jeans

Liputan6.com, Jakarta - Harga mahal tidak selalu menjadi syarat mewahnya suatu barang. Rupanya seorang perancang busana asal Amerika, Calvin Klein mengakui hal tersebut hanyalah mitos belaka.

Melansir dari livemint.com, Senin (27/6/2016) Klein mengambil contoh salah satu ritel Jepang, Uniqlo, yang menjual celana jeans mulai US$ 15 atau sekitar Rp 200.000 meskipun mereka memiliki kualitas US$ 1.000 atau Rp 13 juta (estimasi kurs Rp 13.270 per dolar AS).

"Apa yang kita rasakan kemudian adalah kemewahan dengan harga yang terjangkau," ujar Klein saat Mint Luxury Conference.

Pria yang saat ini berumur 73 tahun memperluas konsep mewah tersebut pada celana jeans dan pakaian dalam 30 tahun yang lalu dengan menempatkan namanya sebagai label pada pakaian sehari-hari. Dia juga menerapkan tentang konsep mewah tersebut.

"Bagi saya, kemewahan adalah ruang besar, terutama saat tinggal di New York. Namun bagi sebuah produk, kemewahan berarti memiliki kualitas terbaik dari kesempurnaan," kata dia.

[Clavin Klein](Clavin Klein "") mengingatkan mengenai Hermès International SA’s Kelly bag, yang dipopulerkan oleh Grace Kelly tahun 1950-an, masih menjadi simbol status yang dicari hingga saat ini.Yang pasti, konsep kemewahan berbeda dari orang ke orang.

Untuk aktor Kangana Ranaut, mewah adalah sesuatu yang membuat hidup seseorang menjadi lebih mudah dan mencerminkan sikap seseorang.

Dia menganggap mobil BMW 7 Series merupakan kemewahan yang dimilikinya.Sementara itu, bagi desainer Belanda, Marcel Wanders mengatakan mewah bukanlah mengenai apa yang dimiliki, melainkan melihat mimpi-mimpinya menjadi kenyataan.

Senior Partner dan Direktur Boston Consulting Group Abheek Singhi menuturkan, produk mewah dapat mencapai angkat US$ 650 miliar. Jumlah itu lebih besar dari pasar yang mencapai US$ 440 miliar.

Menurut Singhi, industri fashion saja mencapai US$ 1,5 triliun secara global. Industri ini pun menangkap peluang sekitar 350-400 juta orang yang berpendidikan tinggi dan menghasilkan pendapatan menggiurkan. (Shabrina A/Ahm)

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

 

Ingin tahu dampak brexit dan tax amnesty ke pasar modal Indonesia? Simak video berikut:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya