Liputan6.com, Jakarta - PT Railink, yang merupakan perusahaan patungan antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero), segera menyelesaikan pembebasan lahan pembangunan kereta Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Hingga akhir bulan ini, pembangunan ditargetkan sudah mencapai 75 persen.
Sampai saat ini, proses pembebasan lahan pembangunan kereta bandara masih sekitar 60 persen. Namun, manajemen memastikan pada akhir bulan ini akan membayarkan beberapa hasil pembebasan lahan tambahan kepada masyarakat.
"Tanggal 29 Juni ini kita akan bayarkan pembebasan lahan ke masyarakat itu Rp 110 miliar. Dengan begitu kita targetkan pembebasannya bisa mencapai 75 persen," kata Direktur Utama PT Railink Heru Kuswantono saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (28/6/2016).
Advertisement
Heru mengungkapkan pembebasan lahan ini memang menjadi hal yang menguras tenaga dan biaya dalam rangka pembangunan kereta bandara kali ini. Tak hanya kereta bandara, menurut Agus, beberapa proyek infrastruktur lainnya juga menilai hal yang sama.
Namun demikian, sebagai bagian dari perusahaan BUMN, Railink tetap berkomitmen untuk menyelesaikan proyek yang sudah ditugaskan melalui peraturan presiden (perpres) beberapa tahun lalu.
"Ini proyek tidak melibatkan anggaran negara sepeser pun. Ini murni kita mandiri pendanaannya, ada dari cashflow perusahaan dan sebagian pinjaman perbankan juga," kata dia.
Railink saat ini harus membangun jalur baru sepanjang 12,1 kilometer (km) dari stasiun Batu Ceper menuju Bandara Soetta. Dalam pembangunan jalur tersebut, perusahaan menganggarkan Rp 1,5 triliun untuk pembebasan lahannya.
Meski pada akhir bulan pembebasan lahan baru 75 persen, ia yakin pada triwulan I 2017 kereta bandara sudah bisa dioperasikan bersamaan dengan pengoperasian Terminal 3 secara keseluruhan
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.