Korsel akan Bangun Pabrik Sepatu di Jepara, Serap 15 Ribu Pekerja

Perusahaan sepatu asal Korsel telah mendapatkan izin prinsip dari BKPM untuk menanamkan investasinya.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 10 Jul 2016, 16:29 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2016, 16:29 WIB
Investasi Sepatu
Perusahaan sepatu asal Korsel telah mendapatkan izin prinsip dari BKPM untuk menanamkan investasinya.

Liputan6.com, Jakarta Produsen sepatu asal Korea Selatan (Korsel) berkomitmen menanamkan investasi di Indonesia senilai US$ 150 juta atau setara Rp 1,98 triliun (Rp 13.200 per dolar AS). Rencananya, perusahaan akan membangun pabrik sepatu di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dan menyerap 15 ribu tenaga kerja lokal.  

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menuturkan, saat ini perusahaan asal negeri gingseng itu telah mendapatkan izin prinsip dari BKPM. Kemudian, segera membangun pabrik sepatu dan instalasi mesin di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

“Komitmen investasi produsen sepatu Korea Selatan di Indonesia sebesar US$ 150 juta atau setara dengan Rp 2,08 triliun. Penyerapan tenaga kerjanya 15 ribu orang,” kata dia dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (10/7/2016).

Dia menjelaskan, di tengah kondisi perekonomian dunia yang sulit, upaya penciptaan tenaga kerja menjadi hal yang sangat penting dalam upaya untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Dia memastikan, BKPM akan terus melakukan langkah aktif untuk menarik investasi padat karya. Berbagai upaya menarik minat investasi dari sektor padat karya dari negara-negara prioritas pemasaran investasi terus dilakukan.

“Korea Selatan, Tiongkok dan Jepang merupakan negara-negara yang memiliki eksposure investasi padat karya yang besar di Indonesia,” Franky menuturkan.

Dia menilai dengan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, perusahaan melihat Indonesia memiliki biaya tenaga kerja yang kompetitif. 

Jawa Tengah menjadi salah satu pilihan utama bagi investor di bidang industri-industri padat karya untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Beberapa hal pendorongnya, yakni terkait kondisi infrastruktur yang memadai serta ketersediaan tenaga kerja dengan biaya atau upah kompetitif.

“Sementara untuk hasil produksinya, 100 persen ditujukan untuk pasar ekspor,” kata dia. BKPM, sambungnya, akan menugaskan pihak kantor perwakilan di Seoul untuk mengawal komitmen investasi yang telah disampaikan oleh investor asal Korea Selatan tersebut.

Kepala Kantor BKPM di Korea Selatan (IIPC Seoul) Imam Soejoedi, mengatakan, perusahaan sepatu Korea Selatan ini sangat serius membangun pabrik di Indonesia. “Mereka meminta dukungan dari pemerintah pusat dan daerah dalam rangka merealisasikan pabrik di Kabupaten Jepara,” ungkap Imam.

Dia pun merekomendasikan kepada perusahaan tersebut agar sebagian bahan baku, seperti sol sepatu dan aksesoris lainnya bisa mengambil dari produk lokal.

“Ini penting agar value chain dan nilai tambah ikut dirasakan oleh daerah, di mana perusahaan berinvestasi. Kami dari IIPC Seoul, KBRI dan BKPM akan terus mengawal agar komitmen ini dapat terwujud,” ucap Imam.

Dari data BKPM, untuk periode kuartal I-2016, Korea Selatan berada di peringkat keenam dari daftar asal investasi ke Indonesia dengan nilai mencapai US$ 188 juta. Terdiri dari 435 proyek dan menyerap 28.349 tenaga kerja. Investasi yang masuk dari Korea Selatan sepanjang 2015 mencapai US$ 1,2 miliar tumbuh sebesar 7,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara akumulasi sejak 2010-2015, nilai investasi yang datang dari Korea Selatan mencapai angka US$ 8 miliar. Dalam periode tersebut sektor yang masuk di dominasi oleh sektor industri logam mencapai 45 persen.(Fik/Nrm)

 

*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya