Â
Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta pengembangan kawasan produksi baja Cilegon terus berlanjut. Saat ini, kawasan tersebut telah memproduksi 4 juta ton baja dengan target mencapai 10 juta ton di tahun 2025.
Baca Juga
Pengembangan akan dilakukan secara bertahap. Tahun 2020 produksi akan naik menjadi 6 juta ton, tahun 2022 menjadi 8 juta ton, dan 10 juta ton pada tahun 2025.
Advertisement
"Jadi tadi meeting dengan Posco itu komitmen menjalankan roadmap cluster Cilegon 10 juta ton," kata dia dalam acara, Indonesia-Korea Business Summit di Hotel Shangri La Jakarta, Selasa (14/3/2017).
Dia mengatakan, target tersebut bisa tercapai jika produksi terjadi dari hulu ke hilir. Kemudian, produksi baja juga melibatkan Nippon Steel.
"Itu bisa terjadi dengan kerjasama bersama Nippon Steel untuk turun di down stream, up streamnya kan Krakatau Posco, itu mulai dari blast furnace sampai plate mill. Kemudian ke bawahnya hot strip mill itu join venture antara Krakatau, Posco dan Nippon Steel. Ini yang akan didorong. Terus turunnya ke cold rolling mill lagi," jelas dia.
Airlangga mengatakan, untuk mencapai target produksi tersebut diperlukan tambahan investasi sekitar US$ 4 miliar.
"Ini additional-nya di atas US$ 4 miliar. Sekarang memang sudah investasi US$ 3 miliar," tandas dia.