Pemerintah Mati-matian Ratakan Penyaluran Listrik

Pemerintah‎ berusaha membuat tarif listrik wajar dengan membuat biaya produksi listrik lebih efisien.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Apr 2017, 11:06 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2017, 11:06 WIB
20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Ilustrasi sutet listrik.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan, pemerintah berusaha mati-matian untuk meratakan pasokan listrik di Indonesia. Langkah tersebut agar seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati listrik.

Jonan mengatakan, saat ini masih ada 2.510 desa yang mayoritas terletak di Indonesia Timur belum menikmati listrik dengan optimal. Desa tersebut menjadi incaran pemerintah untuk segera mendapat aliran listrik yang handal.

"Kebanyakan memang di daerah, di Indonesia timur. Jumlahnya sampai 2.510 desa," kata Jonan, seperti yang dikutip di Jakarta, Selasa (4/4/2017).

Pemerintah sedang mati-matian agar listrik bisa mengalir ke wilayah yang belum terjamah energi tersebut. Ditargetkan pada 2019 seluruh desa tersebut telah menikmati listrik. "Ini pemerintah berusaha mati-matian agar di 2019 bisa seluruhnya mendapat listrik. Kami sampai meminta Peraturan Presiden baru," ucap Jonan.

Selain pemenuhan pasokan kelistrikan, pemerintah‎ juga berusaha membuat tarif listrik wajar, dengan membuat biaya produksi listrik lebih efisien. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat menikmati listrik dengan harga terjangkau.

"Jadi kami akan meningkatkan akses listrik. Dulu banyak yang menggunakan obor karena tidak memiliki listrik, tidak dilewati jaringan listrik. Sekarang, sudah dilewati jaringan listrik tetapi tetap tidak bisa mendapat listrik karena tidak mampu. Itu persoalan besar," Jonan menutup.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya