Liputan6.com, Jakarta
World Economic Forum baru saja mengeluarkan hasil survei dua tahunan sekali yang bertajuk Travel and Tourism Competitiveness Report. Dalam laporannya, WEF memberi peringkat pada 136 negara di dunia yang dinilai memiliki industri pariwisata terbaik.Negara-negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia juga masuk dalam survei tersebut. Ada beberapa faktor penilaian yang diperhitungkan dalam survei ini, seperti keamanan, higienisitas dan kesehatan serta keterjangkauan harga.
Seperti dilaporkan weforum.org, sabtu (8/4/2017) berikut daftar negara dengan industri pariwisata paling baik di Asia Tenggara.
Advertisement
9. Kamboja
Negara ini memiliki dua situs warisan dunia. Salah satunya adalah Candi Angkor Wat di Provinsi Siem Reap, yang terletak 315 kilometer barat laut Phnom Penh, ibu kota Kamboja, dan yang lainnya adalah Kuil Preah Vihear di Provinsi Preah Viheari, yang terletak sekitar 500 kilometer di barat laut Phnom Penh.
Industri pariwisata merupakan salah satu dari empat pilar utama yang mendukung perekonomian Kamboja, lainnya adalah industri garmen, pertanian dan real estate.
8. Laos
Sektor pariwisata memang menjadi salah satu pemasukan penting bagi pertumbuhan ekonomi Laos. Roda pariwisata ini bisa terlihat jelas dengan banyaknya wisman yang mengunjungi objek pariwisata seperti bangunan yang diberi nama Morning Market atau Pasar Pagi.
Filipina
7. Filipina
Filipina merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri atas 7.107 pulau. Di antara jumlah pulau tersebut terdapat dua pulau yang besar yaitu Pulau Luzon (sebelah Utara) dan Pulau Mindanau (sebelah Selatan).
Bentuk wisata yang ditawarkan oleh pemerintah Filipina adalah wisata alam. Hal ini dikarenakan Filipina banyak memiliki danau alam dan pemandangan alam yang indah. Contohnya Danau Lanao (Mindanau).
6. Vietnam
Vietnam memiliki banyak pantai yang sangat indah, lanskap alami yang romantis, monumen sejarah kuno, dan iklim tropis yang menyenangkan. Untuk lebih meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai maka pemerintah Vietnam secara resmi telah mencanangkan program promosi pariwisata nasional periode 2012-2015 melalui peluncuran logo dan slogan “Vietnam – Timeless Charm” (“Vietnam – Keindahan Abadi”) berupa simbol bunga teratai yang mulai mekar.
5. Sri Lanka
Banyak wisatawan yang datang ke Sri Lanka untuk mengunjungi pantai, objek wisata sejarah dan perkebunan tehnya. Sepanjang tahun 2016, Sri Lanka dikunjungi oleh 2,05 juta orang wisatawan, hanya meleset sedikit dari target awal sebanyak 2,2 juta orang wisatawan.
Advertisement
Indonesia
4. Indonesia
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan industri pariwisata, termasuk di antaranya membangun 10 destinasi pariwisata prioritas, yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Mandalika, Wakatobi, Pulau Morotai, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, dan Komodo.
3. Thailand
Industri pariwisata semakin menjadi andalan pemerintah Thailand, karena Negara Gajah Putih itu berencana untuk mendatangkan 34,3 juta orang wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2017.
Industri pariwisata Thailand memang sangat berkembang. Tahun lalu, sebanyak 32,6 juta wisman telah datang ke sana. Jumlah tersebut naik sebanyak 9 persen dari tahun 2015, yaitu sebanyak 29,8 juta wisman.
Malaysia
2. Malaysia
Popularitas Thailand sebagai tujuan wisata tidak menunjukkan tanda-tanda akan menurun. Thailand terus mengalami pertumbuhan dua digit dalam hal kedatangan wisatawan internasional.
Dari data yang dikeluarkan pada semester pertama 2016, Tourism Authority of Thailand (TAT) mengatakan bahwa Thailand menyambut sekitar 16,67 juta wisatawan asing pada periode Januari-Juni 2016. Angka tersebut meningkat 13 persen dibandingkan periode yang sama pada 2015.
1. Singapura
Peringkat pertama ditempati oleh Singapura. Singapura berkomitmen meningkatkan investasi di sejumlah kawasan industri dan bekerjasama di sektor pariwisata dengan Indonesia.
Guna terus meningkatkan hubungan bisnis, kedua negara juga sepakat untuk membentuk asosiasi bisnis Indonesia-Singapura (bisnis council). Singapura juga berkomitmen untuk berkontribusi dalam proyek 35.000 MW.
Advertisement