6 Kesalahan Fatal Saat Pakai Kartu Kredit

Jika Anda selalu mengelus dada setiap membuka tagihan kartu kredit, mungkin Anda melakukan 6 kesalahan ini.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 21 Apr 2017, 19:49 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2017, 19:49 WIB
Kartu Kredit
Siapa bilang untuk memiliki kartu kredit Anda harus menempuh beragam proses yang merepotkan? Simak tips berikut ini

Liputan6.com, Jakarta - Jika dilakukan secara bertanggung jawab, kartu kredit sebenarnya bisa menjadi alat pembayarannya yang praktis dan menguntungkan. Namun banyak orang yang menyalahkan kartu kredit sebagai penyebab utama kebangkrutan.

Padahal bisa jadi pola belanja yang diterapkan salah. Jadi kalau Anda selalu mengelus dada setiap membuka tagihan kartu kredit, mungkin Anda melakukan 6 kesalahan ini seperti dikutip dari CekAja.com:

Belanja saat marah atau sedih

Jangan belanja saat marah. Pasalnya Anda akan cenderung impulsif (membeli tanpa pikir panjang) dan tidak kurang selektif dalam membeli barang.

Berdasarkan penelitian berjudul ‘Misery is not misery’ yang dilakukan sekelompok peneliti dari Universitas Harvard dan Stanford, saat sedang marah atau sedih, seseorang cenderung membeli lebih banyak barang sebagai salah satu cara mengobati perasaan kecewa agar kembali bahagia.

Jika Anda menggunakan kartu kredit sebagai penangkal emosi marah atau sedih, jangkan kaget menerima besarnya tagihan di akhir bulan.

Tergoda yang awalnya hanya niat melihat-lihat

Niatnya hanya melihat-lihat atau jalan-jalan sore ke mal. Tapi saat melihat dereta diskon, kok muncul perasaan sayang kalau tidak dibeli.

Atau awalnya hanya iseng-iseng buka situs online shopping karena bosan, tapi saat melihat barangnya lucu-lucu dan limited edition jadi tergoda untuk membeli. Saat tersadar, Anda hanya bisa membayar dengan jumlah minimal saat tagihan datang.

Rakus



Rakus
Anda tidak butuh empat atau enam kartu kredit. Dua kartu kredit adalah batas aman kalau ingin finansial tetaps sehat. Masing-masing memang memiliki promo dan fitur yang berbeda.


Tapi apakah Anda benar-benar membutuhkannya? Yang ada Anda malah tergoda memanfaatkan diskon dari setiap kartu kredit. Padahal meskipun diskon, Anda tidak membutuhkannya.

Nafsu

Jangan biarkan nafsu memiliki gawai baru membuat Anda menjadi impulsif dalam menggunakan kartu kredit. Ingat bahwa uang pada kartu kedit adalah uang pinjaman. Karena berlaku pinjaman, Anda harus menggantinya ketika tagihan datang. Kalau tidak punya uang? Bagaimana bisa Anda menggantinya?

Kalau Anda menunda-nunda, Anda akan dikenai denda dan baunga yang semakin tinggi. Akibatnya, justru Anda harus bayar lebih mahal dari harga pembelian.

Iri



Iri

Apakah Anda merasa iri ketika teman punya kartu kredit Platinum di mana limitnya lebih banyak daripada kartu kredit Gold milik Anda?

Atau apakah Anda iri karena teman selalu beli tas branded padahal gajinya sama dengan Anda? Sebaiknya buang jauh-jauh rasa iri ini kalau tidak mau terjebak utang. (Baca juga: Kenapa Sih Wanita Lebih Suka Belanja Barang Branded?)

Menunda membayar atau membayar dalam jumlah minimum

Karena merasa jatuh tempo dua minggu lagi, Anda pun menunda pembayaran dan akhirnya lupa. Atau Anda memilih membayar dalam jumlah minimum padahal saat itu sanggup membayar lunas.

Kebiasaan ini selain bisa membuat kolektibilitas kredit Anda jelek di mata bank, juga membuat Anda cepat bangkrut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya