Pemerintah Tawarkan 3 Wilayah buat China Berinvestasi

China menganggarkan US$ 3 miliar untuk berinvestasi di mancanegara.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Mei 2017, 14:45 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2017, 14:45 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menawarkan tiga wilayah sebagai lokasi China menanamkan investasinya pada sektor infrastruktur dan industri. China diketahui menganggarkan US$ 3 miliar untuk berinvestasi di mancanegara.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) One Belt One Road (OBOR) di Beijing yang berlangsung beberapa waktu lalu, China mengajak banyak negara bekerjasama.

Indonesia dinilai harus mengambil kesempatan tersebut. Pemerintah pun menyampaikan tawaran investasi ini. "Tiongkok ini suka tidak suka punya duit gede US$ 3 miliar, dalam forum itu mereka banyak tawarkan kerja sama dengan negara lain," kata Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Menurut Luhut, China melihat Indonesia sebagai negara yang memiliki prospek bagus sebagai menjadi mitra kerja sama.

Bahkan guna menampung investasi dari China, telah disiapkan tiga wilayah yaitu Bitung Sulawesi Utara, Kalimantan U‎tara dan Sumatera Utara.

"Mereka lihat Indonesia punya power bagus, kita menawarkan ada tiga area perlu melakukan investasi di sana," ucap Luhut.

Investasi yang ditawarkan di Bitu‎ng adalah pembangunan jalan tol, kereta api, bandara internasional. Keberadaan infrastruktur di Bitung bertujuan menjadi penghubung antar wilayah Sulawesi lainnya. Hal ini untuk mempermudah akses ke wilayah yang menjadi tujuan wisata.

"Lapangan tebang diperlukan karena (lintasan) Manado tidak bisa lebih dari 2.800 meter lagi. Kalau Bitung jadi, jalan kereta bisa sampai Gorontalo, dan dari sana hubnya akan kita buat ke tempat lain, misalnya Bunaken dan Wakatobi juga Toraja," papar Luhut.

Di Kalimantan Utara, investasi yang ditawarkan ke perusahaan investasi China, yaitu CITIC Group Corp untuk menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 7.200 Mega Watt (MW) ‎yang terintegrasi dengan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) dan industri turunan tambang.

Sedangkan investasi yang ditawarkan di Sumatera Utara, proyek ditawarkan adalah infrastruktur transportasi yang terintegrasi dari Kuala Tanjung, Parapat hingga Sibolga. Selain itu juga infrastruktur yang‎ menghubungkan Duri Dumai.

"Ketiga Sumatera Utara itu mulai infrastruktur Kuala Tanjung, Parapat, Sibolga, nanti jalan terintegrasi Pekanbaru, Duri dan Dumai nanti terintegrasi jalan industri di jalan sana," tutup Luhut.


 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya