Tukang Jamu Makin Sejahtera, Peserta Mudik Gratis Turun

Sido Muncul memberangkatkan 15 ribu pemudik menggunakan dengan 260 bus ke tujuh kota tujuan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Jun 2017, 16:21 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2017, 16:21 WIB
[Bintang] Mudik Sido Muncul
Mudik Sido Muncul (Nurwahyunan/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) mengakui terjadi penurunan minat masyarakat yang memanfaatkan fasilitas mudik gratis Sido Muncul. Penurunan jumlah peserta tersebut karena meningkatnya kesejahteraan para penjual jamu sehingga memilih untuk mudik dengan membawa kendaraan sendiri.

‎Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, pada mudik gratis tahun ini, Sido Muncul memberangkatkan 15 ribu pemudik menggunakan dengan 260 bus ke tujuh kota tujuan yaitu Cirebon, Kuningan, Tegal, Banjarnegara, Solo, Wonogiri, dan Yogjakarta.

"Ada ‎sebanyak 160 bus akan diberangkatkan dari area Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia lndah (TMII) Jakarta Timur," kata Irwan, saat melepas mudik gratis ke 28, di TMII, Jakarta, Sabtu (17/6/2017). Sedangkan sisanya yaitu 100 bus diberangkatkan dari beberapa daerah lain seperti Sukabumi, Bandung, Tangerang, Cilegon, Serang, Cikampek, Bogor, dan Cibinong.

Mudik Gratis Bersama Sido Muncul pertama kali dilaksanakan pada tahun 1991 di Lapangan Parkir Timur Senayan dengan menggunakan 17 bus diikuti oleh 1.200 pedagang jamu. Namun, beberapa tahun terakhir peserta mudik bukan hanya para pedagang jamu ataupun jamu gendong, tetapi juga para pedagang asongan, dan pembantu rumah tangga.

Sebagai salah satu perusahaan yang mempelopori kegiatan mudik gratis, Sido Muncul telah memberangkatkan lebih dari 1,33 juta pemudik yang merupakan pedagang jamu dan keluarganya.

Namun untuk mudik gratis pada tahun ini jumlah pesertanya tak sebesar jika dibandingkan dengan tahun lalu. Menurut Irwan, hal ini terjadi karena tingkat kesejahteraan dari para penjual jamu semakin meningkat. Dengan peningkatan tersebut para penjual jamu mampu pulang ke kampung halaman dengan uang atau kendaraan sendiri.

Alasan lainnya, dalam beberapa tahun belakangan ini semakin banyak juga perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyelenggarakan kegiatan mudik gratis. 

"Tahun ini animo banyak, cuma tidak sehebat tahun 2000-an, dalam 6 tahun terakhir ini semakin banyak yang mudik sendiri pakai kereta api, kan sekarang bagus ya, double track sampai Semarang, jalan tol juga hampir nyambung terus semua beli mobil. kelihatannya gitu," tutup ‎Irwan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya