Cara Mudah Bangun Kerja Sama Tim di Kantor

Keberagaman di tempat kerja semakin dihargai sebagai sebuah kunci untuk peningkatan produktivitas.

oleh Arthur Gideon diperbarui 29 Jun 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2017, 10:00 WIB
Keberagaman di tempat kerja semakin dihargai sebagai sebuah kunci untuk peningkatan produktivitas.
Keberagaman di tempat kerja semakin dihargai sebagai sebuah kunci untuk peningkatan produktivitas.

Liputan6.com, Jakarta - Keberagaman di tempat kerja semakin dihargai sebagai sebuah kunci untuk peningkatan produktivitas. Sebuah tim dengan kepribadian yang berbeda-beda dengan kemampuan dan kompetensi yang beragam akan mencapai lebih dibanding tim yang anggotanya mempunyai pendapat dan sifat yang sama. Sudut pandang yang berbeda adalah dorongan untuk terobosan dan penemuan.

Hal ini tentu saja membuat bekerja dalam tim dengan anggota beragam dapat menjadi sebuah tugas yang berat. Sementara, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan komunikasi baik kepada tiap anggota. Hal tersebut agar mendorong tim bekerja secara produktif untuk menjaga sebuah lingkungan bekerja yang positif.

Lebih mudah bicara daripada melakukan, Anda mungkin berpikiran begitu.

Bagaimana cara Anda menangani teman kerja dengan jenis kepribadian yang berbeda? Dalam suatu dunia yang ideal, setiap orang akan bersifat cukup pengertian dan hormat untuk tidak memaksakan opini mereka pada orang lain atau memicu ketegangan yang tidak perlu.

Sayangnya, kita hidup di dunia nyata di mana sebagian orang yang tidak sadar bahwa dirinya narsis dan sebagian lainnya bersembunyi di balik kulit yang tertutup.

Jika Anda sedang berusaha membangun kerja sama dengan anggota tim Anda, berikut adalah beberapa tips sederhana yang seharusnya bisa membantu Anda memecahkan ketegangan tersebut, seperti dikutip dari JobStreet, Kamis (29/6/2017):

Jangan bersikap stereotip

Merupakan suatu hal yang umum jika seseorang berkumpul sesuai dengan jenis kepribadian mereka, sejujurnya bahwa kebanyakan dari kita cenderung untuk menggabungkan kombinasi dari kepribadian yang berbeda.

Terdapat beragam tingkat ketertutupan dan keterbukaan, seperti halnya beberapa narsistik dapat beralasan sementara yang lainnya tidak bisa.

Tiap individiu melihat hal-hal dari suatu sudut pandang yang telah dibentuk oleh pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman pribadi. Bersikap waspada akan hal ini membantu Anda mendapatkan pendekatan yang lebih berempati dalam penyelesaian masalah.

Bersikap stereotip dapat membawa kita kepada asumsi yang keliru tentang maksud dan motivasi seseorang yang akan hanya menambah ketegangan.

Tempatkan diri dalam posisi mereka

Mungkin sulit untuk menempatkan diri Anda sendiri dalam posisi mereka, akan tetapi empati dan belas kasihan sering kali lebih efektif daripada konfrontasi penuh. Selalu ada sebuah alasan di balik kepercayaan dan perbuatan kita. Mungkin Anda hanya perlu memahami alasan mereka. Mereka mungkin tidak pandai mengekspresikan diri mereka.

Jika hal ini merupakan masalahnya, Anda akan perlu untuk menyelidiki lebih dalam dengan menanyakan pertanyaan yang tepat, daripada sekadar menyimpulkan maksud mereka.

Carilah pendapat dari orang ketiga

Jika Anda menemui kebuntuan dengan seseorang dan tidak dapat menemukan solusi damai walaupun sudah berusaha sebaik-baiknya, carilah rekan kerja yang lain untuk menimbang-nimbang situasi ini.

Suatu sudut pandang yang tidak bias dapat membantu meletakkan hal-hal dalam sudut pandang yang benar. Datangilah seseorang yang Anda berdua hormati, yang mampu untuk tetap objektif akan masalah tersebut.

Berkompromilah ketika perlu

Pertahankanlah sudut pandang Anda, akan tetapi bersikaplah terbuka akan kompromi jika perlu. Anda tidak perlu menjadi keset pintu untuk bersama dengan rekan kerja Anda--Anda tidak sebaiknya begitu. Hal ini berarti bahwa terkadang kompromi harus dilakukan agar semua dapat berjalan.

Fokus pada kesamaan yang Anda miliki

Anda mungkin memiliki pendekatan yang sangat berbeda dalam bekerja atau menjalani gaya hidup yang berlawanan, akan tetapi mungkin saja ada sesuatu yang Anda berdua sepakati atau dapat berbagi minat yang sama. Mungkin saja dalam hal selera film atau kesukaan akan binatang.

Temukan kesamaan tersebut dan fokus pada hal ini sebagai titik awal untuk membangun kerja sama.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya