Kata Menkeu Soal RI Bakal Jadi Negara dengan Ekonomi Terbesar

PwC memproyeksikan ekonomi Indonesia akan berada dalam urutan 5 di dunia dengan asumsi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada 2030

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 07 Sep 2017, 21:11 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2017, 21:11 WIB
Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menilai masuk akal jika ekonomi Indonesia diprediksi lembaga akuntan publik, PricewaterhouseCoopers (PwC) masuk dalam 5 besar ekonomi dunia di 2030. Alasannya diukur dari paritas daya beli (Purchasing Power Parity/PPP) Indonesia yang terus menanjak.

"Kalau dari ukuran PPP kan sebetulnya Indonesia sudah masuk ekonomi terbesar saat ini. PPP Indonesia sudah masuk 20 terbesar, bahkan naik ke posisi 11. Jadi kalau PPP dihitungnya 2030, masuk akal yang disampaikan PwC," kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/9/2017).

Ia menjelaskan, PwC memproyeksikan ekonomi Indonesia akan berada dalam urutan 5 di dunia dengan asumsi pertumbuhan ekonomi yang  lebih tinggi pada 2030 dibanding negara lain dalam daftar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya kalah dari India dan China.

"Kita akan menjaga momentum pertumbuhan seperti yang disampaikan Pak Presiden, tentunya dengan kebijakan yang mendukungnya," tegas Sri Mulyani.

Namun demikian, Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi harus disertai dengan peningkatan kualitas, pemerataan ekonomi demi kesejahteraan masyarakat.

"Jadi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kebijakan pemerintah bukan cuma pertumbuhan ekonomi, tapi lebih berkeadilan, inklusif, sehingga lebih dari Rp 290 triliun di APBN dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan, terutama masyarakat paling bawah," terangnya.

 

 

PricewaterhouseCoopers

Dalam laporannya, PwC menyebut sejumlah negara berkembang diprediksi akan menjadi penopang kekuatan ekonomi dunia pada 2030. Di antaranya India dan Brasil yang akan menekan dominasi Amerika Serikat (AS) dan China. Laporan tersebut didasarkan pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan paritas daya beli.

Badan profesional ICAS pada tahun lalu menyebut, Asia diprediksi akan tetap menjadi kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Indonesia termasuk di dalamnya sebagai negara yang mampu menarik perhatian global, selain China dan India.

Tidak heran bila ekonomi Indonesia diproyeksikan ke posisi 5 dunia, mengalahkan Rusia di urutan 6, Jerman di posisi 7, Brasil di peringkat 8, serta Meksiko dan Inggris di urutan 9 dan 10. Tapi posisi Indonesia masih di bawah China, AS, India, dan Jepang.

Adapun 21 negara yang diprediksi PwC akan menjadi kekuatan ekonomi di 2030:

1. Tiongkok US$ 38.008 triliun
2. Amerika Serikat US$ 23.475 triliun
3. India US$ 19.511 triliun
4. Jepang US$ 5.606 triliun
5. Indonesia US$ 5.424 triliun
6. Rusia US$ 4.736 triliun
7. Jerman US$ 4.707 triliun
8. Brasil US$ 4.439 triliun
9. Meksiko US$ 3.661 triliun
10. Inggris US$ 3.638 triliun
11. Prancis US$ 3.377 triliun
12. Turki US$ 2.996 triliun
13. Arab Saudi US$ 2.755 triliun
14. Korea Selatan US$ 2.651 triliun
15. Italia US$ 2.541 triliun
16. Iran US$ 2.354 triliun
17. Spanyol US$ 2.159 triliun
18. Kanada US$ 2.141 triliun
19. Mesir US$ 2.049 triliun
20. Pakistan US$ 1.868 triliun
21. Nigeria US$ 1.794 triliun

Tonton Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya