Harga Emas Antam Turun Tipis Jadi Rp 621 Ribu per Gram

Harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram dipatok Rp 6.320.000 atau Rp 632 ribu per gram.

oleh Arthur Gideon diperbarui 09 Sep 2017, 09:12 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2017, 09:12 WIB
Harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram dipatok Rp 6.320.000 atau Rp 632 ribu per gram.
Harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram dipatok Rp 6.320.000 atau Rp 632 ribu per gram.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau emas Antam turun Rp 1.000 menjadi Rp 621 ribu per gram pada perdagangan Sabtu (9/9/2017). Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam dijual Rp 622 ribu per gram.

Harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga turun di angka yang sama yaitu Rp 1.000 menjadi Rp 561 ribu per gram. Harga buyback ini jika Anda akan menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 561 ribu per gram. Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta.

Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.

Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram dipatok Rp 6.320.000 atau Rp 632 ribu per gram. Sedangkan ukuran 20 gram sekitar Rp 12.245.000 atau Rp 612.250 per gram.

Antam juga mengeluarkan emas edisi Idul Fitri. Untuk ukuran 1 gram dijual di harga Rp 696.000. Ukuran 2 gram di jual Rp 1.277.000 dan 5 gram dijual Rp 3.035.000.

Berikut daftar harga emas yang dijual Antam:

* Pecahan 1 gram Rp 621.000
* Pecahan 5 gram Rp 2.960.000
* Pecahan 10 gram Rp 5.870.000
* Pecahan 25 gram Rp 14.600.000
* Pecahan 50 gram Rp 29.150.000
* Pecahan 100 gram Rp 58.250.000
* Pecahan 250 gram Rp 145.500.000
* Pecahan 500 gram Rp 290.800.000.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Emas dunia

Harga emas bertahan dekati level tertinggi dalam satu tahun pada perdagangan Jumat. Penyebab melambungnya harga emas ini karena pelemahan dolar AS dan pelemahan data AS yang menjegal ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pada Desember nanti.

Mengutip Reuters, Sabtu (9/9/2017), harga emas emas di pasar spot turun 0,1 persen ke level US$ 1.347,8 per ounce pada perdagangan sore, setelah pada pagi haru sempat mencapai level US$ 1.357,54 per ounce yang merupakan level tertinggi sejak Agustus 2016. Angka tersebut naik 1,7 persen minggu ini, mencatat kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.

Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember berakhir di US$ 1,351.2 per ounce.

Pelemahan dolar AS membuat harga emas lebih murah bagi mereka yang bertransaksi dengan menggunakan mata uang di luar dolar AS. Penurunan imbal hasil obligasi juga membuat emas lebih menarik sehingga pelaku pasar memborongnya.

Analis Julius Baer, Carsten Menke, mengatakan pelemahan dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi ini karena adanya keyakinan bahwa kenaikan suku bunga AS akan tertunda. Rencananya, Bank Sentral AS akan diprediksikan akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali dalam satu tahun ini. Di awal tahun, tengah dan akhir.

Namun Gubernur Bank Sentral AS New York William Dudley dalam pidatonya pada Kamis tidak memberikan petunjuk mengenai rencana kenaikan suku bunga pada Desember nanti.

Selain itu, kenaikan harga emas juga karena investor sedang mengincar instrumen safe haven setelah adanya ketegangan geopolitik di Korea Utara. Saat ini Korea Selatan bersiap menghadapi kemungkinan uji coba rudal lebih lanjut oleh Korea Utara pada Sabtu waktu setempat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya