Liputan6.com, Jakarta - Bandara Kertajati Jawa Barat ditargetkan dapat melayani penerbangan jemaah haji tahun depan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun telah menyepakati pelepasan saham Bandara Kertajati‎ ke PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Danareksa (Persero).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, seluruh pemangku kepentingan telah sepakat, Bandara Kertajati dapat melayani penerbangan haji pada 2018.
"Nah semua sudah sepakat jadi target kita haji tahun depan, sudah dari situ sekarang baru diselesaikan misalnya masalah infrastruktur," kata Luhut, di Kantor Kementerian Koordinator Bi‎dang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Advertisement
Baca Juga
‎Luhut mengungkapkan, untuk menunjang rencana tersebut, landas pacu (run way) bandara tersebut diperpanjang 3.300 meter, pembebasan lahan pun telah diselesaikan. Sedangkan infrastruktur yang belum diselesaikan hanya jalan tol penghubung ke Bandara sepanjang 2 Kilo meter (Km).
"Masih ada lagi satu yang belum selesai tadi jalan penghubung ke tol ada 2km, tapi itu juga insyaallah selesai," ujar dia.
‎Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan,‎ telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman, antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan ‎Angkasa Pura II dan Danareksa terkit pelepasan saham Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Dengan begitu, pembangunan dan pengoperasian Bandara Kertajati dapat berjalan sesuai dengan rencana.
‎"Kita menyepakati hadirnya para pemegang saham baru di PT BIJB. Yang pertama ada pemegang saham dari Danareksa, yang kedua pemegang saham baru yaitu Angkasa Pura II," papar Ahmad.
Ahmad menuturkan, ‎dengan ada kesepakatan pelepasan saham tersebut, BIJB dan Angkasa Pura II bersama mengoperasikan Bandara Kertajati.
"Setelah Angkasa Pura II jadi pemegang saham ya tugas bersama jadi satu. Sekarang AP II menjadi bagian tak terpisahkan dari BIJB pemegang saham,"‎ tutur Ahmad.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Â
Pengelola Bandara Kertajati
Sebelumnya PT Angkasa Pura II (Persero) akan menjadi operator atau pengelola Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB yang terletak di Kertajati, sekitar 68 km dari Bandung.
Dalam tahap awal, kerja sama pengoperasian BIJB segera dimulai dengan penandatanganan framework commitment dan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara AP II dan PT BIJB selaku BUMD Jawa Barat yang bertanggung jawab membangun sisi darat dan terkait pengoperasian BIJB.
Hal tersebut merupakan salah satu poin yang menjadi kesepakatan usai pertemuan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Achmad Heryawan dan Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, Sabtu 22 Juli 2017.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jabar atas kepercayaan yang diberikan sehingga dalam waktu dekat AP II dan PT BIJB akan membahas lebih detail terkait pengoperasian BIJB serta akan melakukan penandatanganan MoU terkait hal ini. Kami optimistis akan dapat membawa BIJB menjadi bandara yang secara maksimal dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya Jawa Barat," ujar Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (24/7/2017).
"Saat bertemu dengan Gubernur Jabar, kami juga menyampaikan minat untuk terlibat dalam pengembangan Aerocity di kawasan bandara tersebut. Tidak menutup kemungkinan bahwa AP II dan PT BIJB juga akan membentuk joint venture company yang fokus pada pengembangan usaha di BIJB," jelas Muhammad Awaluddin.
Adapun, AP II juga berkomitmen penuh dalam mendukung PT BIJB sehingga pengoperasian BIJB dapat memenuhi target yang ditetapkan yakni pada semester I 2018.
Advertisement