Jokowi: Bendungan Karian Mampu Aliri 22 Ribu Hektare Sawah

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Bendungan Karian akan lebih cepat rampung dari target semula.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 04 Okt 2017, 12:10 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2017, 12:10 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (4/10/2017).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (4/10/2017).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten. Bendungan ini merupakan bendungan ketiga terbesar di Indonesia.

Dalam kunjungan ini, Jokowi ditemani Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. "Waduk ini adalah waduk terbesar ketiga setelah Jatiluhur, setelah Jatigede. Kemudian Waduk Karian," kata dia di lokasi proyek Bendungan Karian, Banten, Rabu (4/10/2017).

Jokowi menerangkan, bendungan ini bisa menampung 314 juta m3 air. Dia mengatakan, bendungan ini memberi manfaat yang besar kepada masyarakat di sekitar bendungan.

Menurut dia, Bendungan Karian bisa mengairi 22 ribu hektar lahan persawahan. "Kita harapkan bisa mengairi 22 ribu ha di Provinsi Banten," kata dia.

Bendungan Karian bisa menjadi sumber air baku. Tidak hanya Provinsi Banten, tapi juga sebagian wilayah di Jakarta. Tidak hanya itu, bendungan ini juga akan dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. "Ketiga ada pembangkit listrik," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri PU-PR Basuki Hadimuljono mengatakan, Bendungan Karian akan lebih cepat rampung dari target semula. Mulanya, bendungan ini diperkirakan selesai pada 2020.

"Kita mulai kerja ini akhir 2015, kontraknya memang Juni 2015, tapi kita mulai Oktober 2015. Ini kita percepat pembangunannya, kalau menurut schedule 2020, tapi saya minta dipercepat menjadi Mei 2019, target kita," kata dia.

Saat ini perkembangan pembangunan bendungan telah mencapai sekitar 40 persen. Untuk mempercepat, salah satunya ditempuh dengan mengalihkan aliran Sungai Ciberang. "Dengan pengalihan ini, main dam-nya, bendungan utamanya baru bisa dibangun dengan intensif," ujar dia.

Selain itu, pembangunan tersebut dilakukan setiap hari dengan dua kali shift. "Agar bisa mempercepat Mei 2019 supaya bisa selesai," ungkap dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya