Rusunawa Bisa Jadi Hunian Pilihan Generasi Milenial

Kementerian PUPR terus memperbanyak pengadaan unit rumah terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Mar 2018, 10:45 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2018, 10:45 WIB
(Foto: Dok Kementerian PUPR)
Rusunawa (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)  atau Kementerian PUPR terus memperbanyak pengadaan unit rumah terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Rumah susun (Rusun) subsidi dipersiapkan bagi orang yang memiliki penghasilan maksimal Rp 7 juta, sedangkan warga yang mendapatkan KPR Subsidi dengan pendapatan Rp 4 juta juga dipersilakan memiliki rumah tapak dengan jaminan subsidi.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid mengatakan, rumah susun sewa (Rusunawa) bisa menjadi pilihan tempat tinggal bagi para pekerja generasi millenial. Mekanismenya, pemerintah daerah menyediakan lahan dan mengajukan usulan pembangunan rusun kepada Kementerian PUPR.

"Kalau masih lajang bisa memilih tipe studio, dan bila sudah berkeluarga bisa memiliki tipe 36. Harga sewanya relatif terjangkau dengan kualitas cukup baik. Nanti bila penghasilan semakin meningkat bisa mengangsur membeli apartemen atau rumah tapak," jelas dia usai peresmian Rusunawa di Denpasar, seperti ditulis Senin (12/3/2018).

Rusunawa Denpasar yang diperuntukkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut dibangun Kementerian PUPR dengan anggaran tahun 2017 sebesar Rp14 miliar. Bangunan tersebut memiliki 3 lantai dengan 47 unit, serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti sambungan listrik dan sarana air bersih meubelair, tempat parkir, dan Prasarana dan Sarana Umum (PSU).

Khalawi memaparkan, pembangunan Rusunawa memiliki aturan kerja yang berbeda di tiap daerahnya. Seperti Rusunawa ASN Denpasar ini hanya diperbolehkan menyusun 3 lantai.

"Kalau di lokasi lain bisa dibangun 4 lantai, namun karena aturan di Bali, kita hanya bisa membangun unit Rusun 3 lantai. Untuk harga sewanya nanti akan ditentukan oleh pihak pengelola," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Genjot Pembangunan Rusun

Rusun Pasar Rumput Ditargetkan Rampung Akhir Tahun Depan
Pekerja kontruksi menyelesaikan proyek pembangunan Rusunawa Tingkat Tinggi Pasar Rumput, Jakarta, Selasa (14/11). Pembangunan dengan luas unit 36 meter persegi ini nantinya memiliki 25 lantai dengan 1.984 unit di dalamnya. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Selain Rusunawa ASN, Kementerian PUPR juga membangun Rusunawa bagi pekerja, mahasiswa, pondok pesantren, nelayan dan anggota TNI dan Polri.

Pada 2017, proyek pembangunan Rusun Kementerian PUPR mendekati target yang dicanangkan. Dari total yang direncanakan sebanyak 13.253 rusun di seluruh Indonesia, berhasil dibangun keseluruhan 13.251 unit.

Adapun, pada 2018, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan sebanyak 13.405 unit rusun.

"Hunian vertikal bisa menjadi pilihan karena generasi milenial lebih memilih tinggal di kawasan perkotaan. Sementara itu, ketersediaan tanah juga semakin terbatas. Hunian vertikal dapat mengurangi laju konversi lahan perdesaan menjadi (area) perkotaan," tutur Khalawi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya