Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumpulkan stakeholder perkeretaapian di Hotel Le Meridien, Jakarta, pada Jumat pagi ini. Langkah Budi Karya ini untuk mencari solusi mengenai keluhan masyarakat soal kepadatan di Stasiun Duri, Jakarta Barat.
Hadir dalam pertemuan ini di antaranya Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri, Direktur Operasional KAI Slamet Suseno Priyanto, Direktur Utama Railink Heru Kuswanto, Direktur Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan perwakilan dari komunitas KRL Mania yang merupakan kumpulan pengguna KRL.
Advertisement
Baca Juga
"Saya dengar keluhan di Stasiun Duri, terutama mengenai operasi Kereta Bandara, jadi kita coba mediasi hal itu," kata Budi Karya di Hotel Le Meridien, Jakarta, Jumat (6/4/2018).
Awalnya, acara mediasi ini akan dilakukan langsung di Stasiun Duri. Namun karena suatu hal, acara ini berpindah di Hotel Le Meridien, Jakarta. Diawali dengan sarapan bersama, seluruh stakeholder kemudian berdiskusi mengenai masalah kepadatan di Stasiun Duri.
Sebelumnya, Budi Karya sudah meminta kepada Dirjen Perkeretaapian untuk mengevaluasi manajemen perjalanan kereta yang melintas di Stasiun Duri.
"Saya sudah instruksikan Ditjen Perkeretaapian dan PT KAI untuk menginventarisir dan mengevaluasi keluhan dari masyarakat terkait kereta Bandara Soekarno-Hatta,” ujar dia.
Berbagi Jalur
Seperti diketahui, jalur KA Bandara saat ini hanya memiliki jalur baru dari Stasiun Batu Ceper ke Bandara Soekarno-Hatta. Sementara dari Stasiun Batu Ceper, Tanah Abang, dan Sudirman masih menggunakan Jalur KRL.
Hal tersebut menyebabkan Kereta Bandara harus berbagi jalur dengan KRL. Karena itu, Budi Karya mengatakan bahwa pihaknya akan turun langsung ke lapangan untuk meninjau situasi yang terjadi.
“Saya perintahkan untuk meninjau langsung. Insyaallah Jumat nanti akan kami bahas dan rapatkan langsung di Stasiun Duri,” sebut dia.
Menhub menambahkan, saat ini keberadaan kereta bandara Soekarno-Hatta sudah dianggap mendesak karena jalan arteri maupun tol dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta sudah sangat padat.
Oleh karena itu, pengadaan kereta bandara Soekarno-Hatta sudah harus dilakukan, walaupun masih menggunakan rel eksisting. Sebab, jika harus menunggu rel khusus akan memakan waktu yang sangat lama, karena akan menyangkut pembebasan lahan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement