Wapres JK Bertemu PM Tiongkok, Apa yang Dibahas?

Ketua Kadin Rosan P Roeslani mengingatkan agar Indonesia mampu menarik investasi dari Tiongkok untuk kepentingan ekonomi nasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mei 2018, 20:45 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2018, 20:45 WIB
Wapres Jusuf Kalla
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla(Sonny Tumbelaka/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang pada pertemuan Indonesia-China Business yang berlangsung di Hotel Sangri-La, Jakarta, pada hari ini. Tidak hanya bertemu, JK juga melakukan santap malam bersama Li Keqiang dan bersama ratusan pengusaha nasional untuk membahas kerjasama ekonomi.

Acara tersebut adalah bagian kunjungan dari Li Keqiang ke Indonesia pada 6-8 Mei 2018. Dalam kunjungan tersebut, menurut Ketua Kadin Rosan P Roeslani, Li Keqiang akan bertemu 300 pengusaha nasional untuk membahas kerja sama dalam bidang ekonomi. Tiongkok adalah mitra penting dalam meningkatkan perekonomian nasional.

"Program pemerintahnya untuk merajut kembali jalur sutera modern Belt Road Initiative (BRI) yang sedang mereka jalankan untuk menghubungkan kembali dataran laut dari Eropa sampai dengan Asia Tenggara memberikan kesempatan yang luar biasa. Terutama negara-negara kawasan terdekat," kata Rosan di Jakarta, Senin (7/5/2018).

Diprediksi dana yang dibutuhkan untuk inisiatif tersebut, kata Rosan, mencapai USD 4 triliun-USD 8 triliun dengan mengacu pada letak geografis dan kondisi demografi Indonesia. Hal tersebut yang dinilai menjadi titik kuncinya.

Dia juga mengingatkan agar Indonesia mampu menarik investasi dari Tiongkok untuk kepentingan ekonomi Indonesia.

"Oleh karena itu kira harus mampu menarik investasi dari mereka bagi kepentingan ekonomi nasional kita," ungkap dia.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

 

Pererat Hubungan Dagang

Jokowi dan PM Li Tanam Pohon di Istana Bogor
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama PM China Li Keqiang melambaikan tangan kepada jurnalis di beranda Istana Bogor, Senin (7/5). Kerja sama perdagangan dan investasi merupakan isu utama yang akan dibahas Li dan Jokowi. (Mast Irham/Pool via AP)

Rosan berharap dengan adanya Indonesia-China Business Summit akan mempererat dagang dan investasi yang terjalin sejak lama. Dan membawa ke tingkat lebih tinggi.

"Kadin Indonesia percaya melalui acara ini bisa mempererat hubungan dagang dan investasi yang sudah berjalin dengan baik," ungkap Rosan.

Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah bertemu Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang di Istana Bogor, Jawa Barat. Dalam pertemuannya, Li Keqiang menegaskan bakal mempertahankan perdamaian di Laut China Selatan.

Dia juga memastikan, Tiongkok akan melindungi kebebasan bernavigasi di laut tersebut. "Jadi walau ada perselisihan dan perbedaan pendapat, kami mau mempertahankan kestabilan di kawasan," ungkapnya saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya