Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama PT Pegadaian (Persero) meluncurkan 'Nonton Bareng Piala Dunia 2018 Pemuda-Pemudi Zaman Now'.
Program tersebut merupakan acara nonton bareng (nobar) kompetisi sepakbola antarnegara terbesar di dunia yang sembari diisi oleh kegiatan literasi pengembangan generasi muda milenial.
Nota kesepahaman program ini ditandatangani langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi beserta Direktur Utama PT Pegadaian Sunarso di Gedung Kemenpora, Jakarta, Senin (14/5/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dalam sambutannya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan, acara nonton bareng Piala Dunia 2018 ini bagus untuk bisa membimbing para anak muda bangsa untuk bisa berkegiatan positif. Namun, ia menambahkan, Kemenpora juga butuh partner untuk mewujudkan itu.
"Kiranya tidak mungkin Kemenpora yang hanya melayani pemuda, tapi juga tugas masyarakat, BUMN, dan berbagai elemen lainnya. Oleh karenanya, dengan adanya Pegadaian, program ini bisa membimbing pemuda untuk bisa memberikan manfaat nantinya kepada masyarakat," kata dia di Kemenpora, Jakarta.
Dia juga berharap, Pegadaian bisa ikut mendukung pengembangan pemuda lewat olahraga, dengan melihat cabang olahraga yang didukung dan fasilitasi, hingga kelak memberikan kebaikan bagi bangsa di kancah internasional.
Adapun program Nonton Bareng Piala Dunia 2018 Pemuda-Pemudi Zaman Now ini akan digelar di 15 kota. Jakarta akan menjadi kota pertama yang dihelat pada 26 Juni 2018, dan ditutup di Kota Denpasar, Bali pada 15 Juli 2018.
Sementara itu, Direktur Utama Pegadaian Sunarso mengatakan, spirit program ini adalah untuk bantu meningkatkan literasi pemuda di bidang kepemimpinan hadir di sini. Selain itu, ia menambahkan, perseroan ikut bantu Kemenpora untuk mengamalkan slogan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Kenapa Pegadaian hadir di sini? Sesuai misi BUMN hadir untuk negeri, kita datang di berbagai kegiatan di negeri ini. Pegadaian sendiri umurnya sudah 117 tahun. Tapi tekad kami, kami sedang bertransformasi, Pegadaian hadir semakin muda," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Permudah Cek Data Nasabah, Pegadaian Gandeng Ditjen Dukcapil
Sebelumnya, PT Pegadaian (Persero) menggandeng Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mempermudah proses verifikasi identitas pemanfaatan data informasi KTP elektronik.
Pertemuan antara Direktur Utama Pegadaian Sunarso dengan Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis 19 April 2018.
Selain mempermudah proses verifikasi identitas, Sunarso mengatakan, kerjasama ini juga akan memudahkan pembukaan produk layanan sehingga mempercepat proses layanan keuangan kepada para nasabahnya.
"Dalam proses analisa nasabah Pegadaian, pemanfaatan data informasi KTP elektronik akan menjadi bagian dari pengendalian risiko yang semakin prudent, karena identitas data penduduk Indonesia dapat diverifikasi dengan cepat dan akurat melalui sistem KTP elektronik," ujar dia di Jakarta, Kamis 19 April 2018.
Dia menambahkan, Pegadaian tahun ini menargetkan sebanyak 11,5 juta nasabah atau naik sebanyak 2 juta nasabah yang didukung melalui proses digitalisasi.
"Dengan kerjasama pemanfaatan verifikasi identitas data informasi KTP elektronik, ini akan mempercepat layanan digital berbagai produk yang ada di Pegadaian," sambung dia.
Sunarso berharap, melalui koordinasi dengan Dukcapil ini, Pegadaian dapat memperluas jangkauan ke masyarakat untuk pendanaan yang mudah dan cepat.
Selain itu, Pegadaian juga meluncurkan Produk Pegadaian Prima yang merupakan bagian dari program Gadai Tanpa Bunga. Untuk itu diperlukan dukungan Big Data dari Dukcapil agar produk ini tepat sasaran dan terjaga kualitasnya.
Sementara itu, Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arief Fakrullah menyampaikan bahwa pemanfaatan Data KTP elektronik ini kelak akan bermanfaat bagi pemerintah untuk mendata kegiatan ekonomi di wilayah operasi Pegadaian.
"Misalnya di daerah tertentu cabang Pegadaian mendapatkan banyak nasabah baru berdasarkan data Dukcapil, maka kami bisa mendata di daerah tersebut apakah sedang terjadi booming ekonomi atau kondisi lainnya,” tukas dia.
Advertisement