Cara Pegadaian buat Gaet 2 Juta Nasabah Tahun Ini

Pegadaian pada tahun ini memiliki rencana untuk meningkatkan aset sebesar Rp 58 triliun.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Apr 2018, 21:17 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2018, 21:17 WIB
Nasabah Pegadaian.
Nasabah Pegadaian.
Liputan6.com, Jakarta PT Pegadaian (Persero) menargetkan menggaet 2 juta nasabah pada 2018. Dari target tersebut, sebanyak 1 juta calon nasabah akan ditarik lewat program gadai tanpa bunga.
 
Direktur Utama Pegadaian Sunarso menyebutkan, layanan gadai tanpa bunga akan diluncurkan melalui dua bentuk, yakni aplikasi mobile dan agen.
 
"Dari gadai tanpa bunga, kita targetkan 1 juta nasabah. Gimmick-nya itu mobile app Pegadaian Digital Service (PDS) dan agen yang ada di kafe-kafe kami," jelasnya di The Gade Coffee & Gold, Jakarta, Kamis (5/4/2018).
 
Dia menjelaskan, Pegadaian pada tahun ini memiliki rencana untuk meningkatkan aset sebesar Rp 58 triliun serta omzet sebanyak Rp 145,4 triliun. Tujuan itu bisa tercapai, menurutnya, asalkan nasabahnya bisa bertambah.
 
Adapun salah satu bentuk perwujudan program gadai tanpa bunga lewat bantuan agen itu melalui keberadaan The Gade Coffee & Gold.
 
Pegadaian menugaskan anak perusahaannya, PT Pesona Indonesia Jaya (PIJ) untuk mengelola kedai kopi yang rencananya akan dibuka di 12 wilayah di Tanah Air.
 
 

Investasi Kafe

Kedai Kopi Milik Pegadaian  The Gade Coffee & Gold. (Liputan6.com/Maulandy)
Kedai Kopi Milik Pegadaian The Gade Coffee & Gold. (Liputan6.com/Maulandy)
Sunarso mengatakan, pihaknya telah menyiapkan investasi sebesar Rp 12 miliar untuk membuka 36 cabang The Gade Coffee & Gold. Tiap wilayah dirancang memiliki sebanyak tiga kafe.
 
Lebih lanjut ia menyatakan, keberadaan The Gade Coffee & Gold setidaknya akan cukup untuk menutup investasi yang telah perusahaan keluarkan untuk membangun kedai kopi tersebut.
 
"Dengan membuat kafe ini, seenggaknya cukup untuk menutup investasi, Rp 12 miliar untuk 12 wilayah," ucap dia.
 
Sementara itu, Pegadaian ke depannya akan menjalankan bisnis lewat dua produknya, yakni produk gadai dan produk non-gadai.
 
Untuk saat ini, 90 persen transaksi perusahaan masih dalam bentuk gadai. Sunarso menandaskan, pemanfaatan kedua produk itu nantinya akan diseimbangkan.
 
"Ke depan, kita akan lebih tumbuhkan produk non-gadai. Jadi nantinya, itu (gadai dan non-gadai) akan 50:50," pungkas dia.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya