Liputan6.com, Jakarta PT Pegadaian (Persero) menargetkan menggaet 2 juta nasabah pada 2018. Dari target tersebut, sebanyak 1 juta calon nasabah akan ditarik lewat program gadai tanpa bunga.
Â
Direktur Utama Pegadaian Sunarso menyebutkan, layanan gadai tanpa bunga akan diluncurkan melalui dua bentuk, yakni aplikasi mobile dan agen.
Â
"Dari gadai tanpa bunga, kita targetkan 1 juta nasabah. Gimmick-nya itu mobile app Pegadaian Digital Service (PDS) dan agen yang ada di kafe-kafe kami," jelasnya di The Gade Coffee & Gold, Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Â
Dia menjelaskan, Pegadaian pada tahun ini memiliki rencana untuk meningkatkan aset sebesar Rp 58 triliun serta omzet sebanyak Rp 145,4 triliun. Tujuan itu bisa tercapai, menurutnya, asalkan nasabahnya bisa bertambah.
Â
Adapun salah satu bentuk perwujudan program gadai tanpa bunga lewat bantuan agen itu melalui keberadaan The Gade Coffee & Gold.
Â
Pegadaian menugaskan anak perusahaannya, PT Pesona Indonesia Jaya (PIJ) untuk mengelola kedai kopi yang rencananya akan dibuka di 12 wilayah di Tanah Air.
Â
Â
Investasi Kafe
Sunarso mengatakan, pihaknya telah menyiapkan investasi sebesar Rp 12 miliar untuk membuka 36 cabang The Gade Coffee & Gold. Tiap wilayah dirancang memiliki sebanyak tiga kafe.
Â
Lebih lanjut ia menyatakan, keberadaan The Gade Coffee & Gold setidaknya akan cukup untuk menutup investasi yang telah perusahaan keluarkan untuk membangun kedai kopi tersebut.
Â
"Dengan membuat kafe ini, seenggaknya cukup untuk menutup investasi, Rp 12 miliar untuk 12 wilayah," ucap dia.
Â
Sementara itu, Pegadaian ke depannya akan menjalankan bisnis lewat dua produknya, yakni produk gadai dan produk non-gadai.
Â
Untuk saat ini, 90 persen transaksi perusahaan masih dalam bentuk gadai. Sunarso menandaskan, pemanfaatan kedua produk itu nantinya akan diseimbangkan.
Â
"Ke depan, kita akan lebih tumbuhkan produk non-gadai. Jadi nantinya, itu (gadai dan non-gadai) akan 50:50," pungkas dia.
Advertisement
Lanjutkan Membaca ↓