Proyek Jembatan Cincin Lama Dikebut, Arus Mudik Jalur Pantura Bisa Lancar

Perbaikan Jembatan Cincin Lama terus dikebut dan ditargetkan selesai H-10 Lebaran.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 25 Mei 2018, 10:45 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2018, 10:45 WIB
Jembatan Cincin Lama (Dok Foto: Kementerian PUPR)
Jembatan Cincin Lama (Dok Foto: Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis perbaikan Jembatan Cincin Lama di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, bisa selesai pada H-10 Lebaran. Jembatan ini sempat runtuh 17 April 2018.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto, mengatakan, progres perbaikan saat ini sudah mencapai 76 persen. Dengan demikian, diharapkan arus mudik yang melalui jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa di ruas Lamongan-Tuban bisa lebih lancar.

"Progresnya lebih cepat dari rencana. Saat ini dalam tahap pemasangan pipa drainase, penulangan lantai jembatan dan persiapan pengecoran lantai jembatan, mudah-mudahan tidak ada masalah. Kami optimistis H-10 dapat beroperasi," tutur Arie dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (25/5/2018).

Sementara untuk titik kritis lainnya di tol fungsional atau tol Batang-Semarang, yakni pada pembangunan Jembatan Kali Kuto, lanjut Arie, pengerjaannya memerlukan tingkat kehati-hatian yang tinggi sehingga membutuhkan waktu lebih lama.

"Pada umumnya pengerjaan konstruksi dihentikan pada H-10 Lebaran, tapi pembangunan Jembatan Kali Kuto membutuhkan presisi yang tinggi sehingga ditargetkan bisa dilalui pada H-3 Lebaran. Progresnya saat ini sudah 70 persen," dia menerangkan. 

Akan tetapi, Arie menambahkan, pada saat arus mudik, Jembatan Kali Kuto belum dibuka. Kendaraan, sambungnya, dapat keluar Simpang Susun Gringsing menuju jalur nasional sepanjang satu kilometer, lalu masuk kembali ke ruas tol," dia menjelaskan.

Sementara untuk mengantisipasi kepadatan saat keluar Simpang Susun (SS) Grinsing, akan dilakukan manajemen lalu lintas oleh Korlantas Polri, termasuk persimpangan sebidang di ruas tol fungsional.

"Di tol fungsional masih ada lintasan sebidang dengan jalan lingkungan yang memerlukan penjagaan oleh pihak Korlantas untuk menghindari terjadinya kecelakaan," Arie memaparkan. 

 

Tol Wilangan-Kertosono

Basuki
Menteri Basuki meninjau pembangunan jalan tol Wilangan - Kertosono.

Di sisi lain, pada tol fungsional Wilangan-Kertosono, dia juga optimistis bisa digunakan saat mudik, meskipun pada 21 Mei lalu, launcher girder yang dioperasikan di sana roboh pada saat dilakukan perakitan.

"Kita berupaya mencari metode pemasangan lainnya, seperti menggunakan crane agar dapat digunakan sejak H-10. Apabila belum bisa digunakan, kita telah menyiapkan Jembatan Bailey sebagai alternatif," tutur dia.

Sebagai tambahan informasi, Tol Wilangan-Kertosono sepanjang 37,5 km merupakan Seksi IV Tol Ngawi-Kertosono dengan total panjang 87 km. Ruas tol ini dibangun Kementerian PUPR sebagai bagian dari VGF (Viability Gap Funding) untuk meningkatkan kelayakan investasi di jalur tersebut.

Adapun sebelumnya, Seksi I, II, dan III jalan tol dari Ngawi ke Wilangan sepanjang 49,5 km telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 29 Maret 2018, dan kini telah beroperasi. Pembangunannya merupakan investasi dari PT Ngawi Kertosono Jaya (PT NKJ) sebesar Rp 9,73 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya