Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Arie Setiadi Moerwanto menyatakan, insiden ambruknya Jembatan Kalikuto pada Jumat (13/7/2018) kemarin bukanlah suatu kecelakaan kerja.
"Dia (rubuhnya Jembatan Kalikuto) bukan kecelakaan kerja, itu lebih karena keteledoran. Itu kan disebabkan karena pemindahan sistem gantungan sementara ke gantungan permanen," jelas dia saat dihubungi Liputan6.com.Â
Seperti diketahui, akibat terjatuhnya dua cross girder di proyek Jembatan Kalikuto yang menjadi bagian dari Tol Batang-Semarang membuat seluruh struktur jembatan ambruk ke sungai. Meski begitu, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selaku pihak kontraktor melaporkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Advertisement
Arie melanjutkan, ambrolnya dua balok penyangga girder tersebut tidak banyak mengganggu jalannya pengerjaan jembatan. Jika pemasangan sistem berjalan lancar, Jembatan Kalikuto ditargetkan dapat beroperasi antara September dan Oktober 2018.
Dia pun mengatakan, kerugian akibat insiden tersebut tidak terlalu besar meski ia belum dapat menyampaikan angka pastinya. "Kecil, hanya jutaan. Enggak sampai ratusan juta," ucapnya.
Insiden rubuhnya Jembatan Kalikuto ini, sambungnya, akan menjadi suatu pelajaran bagi kontraktor-kontraktor lain agar tidak lalai dalam pengerjaan proyek. Sebab, bila kejadian serupa terulang, maka tindakan perombakan direksi yang pernah dilakukan Kementerian BUMN pada Waskita Karya Februari lalu bisa saja terjadi lagi.
"Ya sekarang kami berikan teguran dulu saja. Tapi kalau sampai benar-benar terjadi kecelakaan kerja yang fatal, sanksinya bakal diganti direksinya," Arie menukaskan.
Runtuhnya Cross Girder Kalikuto Terdengar hingga Radius 5 Km
Runtuhnya dua tiang penyangga lantai Jembatan Tol Kalikuto, terjadi pada Jumat malam lalu. Cross girder jembatan yang merupakan bagian proyek Tol Semarang - Batang ini terlepas dan jatuh ke Sungai Kuto di perbatasan Kendal - Batang.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Minggu (15/7/2018), suara keras terdengar hingga radius lima kilometer dan membuat warga kaget. Hingga Sabtu siang, warga terus berdatangan untuk melihat jembatan yang putus tersebut.
"Dari rumah malam-malam saya dengar seperti tabrakan, suaranya keras sekali," kata warga Krisna.
Waskita Karya selaku pelaksana pembangunan langsung menghentikan sementara proyek Jembatan Kalikuto. "Kita usahakan dalam empat hari kedepan sudah bisa kita bereskan," ujar Manager Proyek Jembatan Kali Kuto Muhamad.
Dari informasi yang didapat, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Jembatan Tol Kalikuto sempat digunakan untuk arus mudik dan balik pada lebaran lalu.
Tonton Video Menarik Ini:
Advertisement