4 Rangkaian Kereta MRT asal Jepang Tiba di Jakarta

Sebanyak empat rangkaian/set Kereta MRT Jakarta tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Sabtu 18 Agustus 2018.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Agu 2018, 09:12 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2018, 09:12 WIB
Sebanyak empat rangkaian/set Kereta MRT Jakarta tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Sabtu 18 Agustus 2018. (Foto: Humas MRT Jakarta)
Sebanyak empat rangkaian/set Kereta MRT Jakarta tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Sabtu 18 Agustus 2018. (Foto: Humas MRT Jakarta)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak empat rangkaian/set Kereta MRT Jakarta tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Sabtu 18 Agustus 2018. Rangkai kereta tersebut tiba di Tanah Air setelah mengarungi lautan menggunakan kapal pengangkut SE Potentia selama kurang lebih 14 hari sejak diberangkatkan dari Toyohashi Jepang pada 4 Agustus 2018.

Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah mengatakan, setiap rangkaian/set Kereta MRT Jakarta terdiri dari 6 kereta (car), sehingga dalam pengiriman kali ini terdapat 24 kereta (car).

"Setelah dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, mulai pukul 14:00 WIB, satu per satu kereta baru yang diproduksi oleh Nippon Sharyo Jepang untuk MRT Jakarta tersebut mulai diturunkan dari kapal," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (19/8/2018).

Direncanakan pada malam ini hingga 27 Agustus malam rangkaian kereta tersebut akan dikirimkan dari pelabuhan menuju Depo MRT Jakarta di Lebak Bulus, dengan 4 kereta (car) untuk tiap pengiriman per malam.

"Kedatangan 4 rangkaian/set kereta ini menyusul 2 rangkaian kereta lainnya yang saat ini tengah digunakan dalam System Acceptance Test (SAT)," kata dia.

Dengan demikian, lanjut Tubagus, rangkaian/set Kereta MRT Jakarta saat ini telah berjumlah 6 rangkaian/set. Untuk fase 1 MRT Jakarta (Lebak Bulus-Bundaran HI) akan menggunakan 16 rangkaian/set kereta, di mana 14 dioperasikan sedangkan 2 menjadi cadangan.

"Secara bertahap, rangkaian-rangkaian kereta akan terus dikirimkan ke Jakarta hingga memenuhi jumlah tersebut dengan jadwal pengiriman rangkaian kereta terakhir pada November 2018," ungkap dia.

Menurut Tubagus, hadirnya MRT Jakarta adalah terobosan baru bagi transportasi publik di kota ini. Tidak hanya akan meningkatkan mobilitas, MRT Jakarta juga akan memberikan manfaat tambahan, seperti perbaikan kualitas udara dan menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan.

"Seiring dengan adanya perubahan gaya hidup masyarakat Jabodetabek yang beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik," tandas dia.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Begini Perkembangan Terbaru Proyek MRT Jakarta

Melihat Perkembangan Proyek MRT Stasiun Bundaran Hotel Indonesia
Pekerja mengecek kondisi rel kereta MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Senin (25/6). Untuk diketahui proyek MRT Jakarta fase I adalah dari Stasiun Lebak Bulus hingga Bundaran HI. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Perkembangan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase I Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) telah mencapai 95,33 persen. 
 
"Progress terakhir itu 95,33 persen. Ini hot from the oven, angka per 25 Juli. Laporannya didapat tadi pagi sekitar jam 10. Jadi laporan per bulannya itu selalu keluar tiap tanggal 25," ungkap Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandara di kantornya, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
 
William menjelaskan, angka 95,33 persen itu terdiri dari 93,41 persen merupakan perkembangan pembangunan depo dan elevated section cp 101 cp 103. Kemudian 97,26 persen untuk perkembangan pengerjaan bawah tanah (underground).
 
Dia mengatakan, MRT Jakarta direncanakan mulai beroperasi secara komersial pada akhir Maret 2019.
 
"Jadi ini (progress proyek) on track, untuk memastikan pengerjaan-pengerjaan ke depan berjalan lancar. Kita punya 218 hari menuju 1 Maret (2019)," ucap dia.
 
Lebih lanjut, dia menyebutkan beberapa milestone penting dalam pembangunan proyek MRT Jakarta ke depan. Seperti pada 9 Agustus 2018 nanti, akan dimulai tes integrasi persinyalan di jalur utama menggunakan kereta pertama.
 
Kemudian rencananya pada 10 September 2018, akan dimulai tes uji pergerakan kereta di jalur utama. Sementara pada 12 November 2018 akan diterapkan uji coba sistem integrasi.
 
"Untuk 8 Desember (2018) nanti kita akan uji coba kereta kedua sampai ke-16 di jalur utama. Baru pada 15 Februari 2019 akan full trial run," tutur William.
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya