Liputan6.com, Lombok Utara Memasak menjadi kegiatan rutin para ibu rumah tangga yang terdampak gempa Lombok. Namun, sudah lebih dari dua pekan ini, mereka jarang melakukan aktivitas tersebut.
Sejak tinggal di pengungsian, otomatis hampir seluruh aktvitas rutin di dapur tak bisa dilakukan. Sebab, rumah dan harta benda mereka hancur.
Sesekali mereka bisa memasak untuk membantu kegiatan di dapur umum. Itupun dilakukan di sela repotnya mengurus anak di pengungsian bersama ratusan warga lainnya.
Advertisement
Akhirnya, para ibu korban gempa mulai terhibur pada Jumat (24/8/2018). Mereka bisa berkreasi memasak dan berkompetisi dalan lomba masak bersama Bright Gas di Lapangan Dusun Terengan, Desa Pemenang Timur, Lombok Utara.
Koordinator relawan Pertamina, Anggardi, mengatakan kegiatan lomba memasak juga merupakan bagian dari trauma healing bagi korban agar kembali bersemangat dalam menjalani hidup seperti sebelumnya.
"Tinggal di pengungsian dalam waktu yang cukup lama sangat berpengaruh bagi kondisi psikis para korban gempa. Karena itu, kami hibur mereka dengan berbagai kegiatan yang positif," ucap Anggardi.
Juri lomba memasak dihadirkan tim relawan dari bagian medis Pertamina Hulu Mahakam. Masakan dinilai dari sisi rasa, penampilan, dan kebersihan.
Pertamina hadir di tengah pengungsian korban gempa lombok dengan memberikan bantuan logisitik, fasilitas tenda pengungsi, MCK, serta memastikan penyaluran BBM dan LPG lancar. Untuk menyalurkan bantuan, Pertamina mengerahkan relawan pekerja yang bertugas secara bergilir.
Selain lomba bagi para ibu, lomba juga diadakan untuk bapak dan anak-anak. Lomba disesuaikan dengan kebutuhan mereka, misalnya para bapak mengikuti lomba memindahkan air, sementara anak-anak diajak bermain dengan berbagai permainan menarik.
(*)