Dua Pekerja BRI Berhasil Jadi Juara Kompetisi KOINKU 2018

Pekerja milenial BRI juarai kompetisi inklusi keuangan yang digelar oleh OJK.

oleh Cahyu diperbarui 05 Okt 2018, 14:07 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2018, 14:07 WIB
BRI
Pekerja milenial BRI juarai kompetisi inklusi keuangan yang digelar oleh OJK. (foto: BRI)

Liputan6.com, Jakarta Dua pekerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang tergabung dalam tim BRISave, yakni Annas Wahyudi Fatoni (29) dan Mohamad Khoerudin (30) berhasil meraih Juara Pertama Kompetisi Inklusi Keuangan (KOINKU) tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kompetisi KOINKU menjadi salah satu strategi OJK dalam rangka mencari ide-ide kreatif dan inovatif terkait model inklusi keuangan. Tahun ini, KOINKU mengusung tema “Model Inklusi Keuangan Perdesaan”.

Tim BRISave berhasil mengalahkan 134 kompetitor lainnya dari seluruh Indonesia dalam kompetisi tersebut. Sebelumnya, mereka berhasil masuk 10 besar setelah lolos penjurian yang dilakukan oleh dewan juri dari OJK, praktisi, dan akademisi.

“Penyelenggaraan KOINKU tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Peserta diberi kesempatan menyempurnakan proposal yang telah dibuat berdasarkan materi yang disampaikan pada bootcamp 3 hari”, ujar Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, Sondang Martha Samosir.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

BRI
Annas Wahyudi Fatoni dan Mohamad Khoerudin.

Kemudian, penjurian akhir dilaksanakan melalui presentasi model inklusi di hadapan dewan juri pada Kamis (27/9/2018). Ide Inklusi keuangan Tim BRISave berawal dari pengamatan tim atas pola menabung segmen nasabah mikro yang sebagian besar adalah masyarakat pedesaan. Umumnya, mereka sudah menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung.

Namun, berdasarkan riset internal yang dilakukan Bank BRI pada 2018, sekitar Rp 4,4 Triliun dana yang diklaim disisihkan untuk ditabung oleh masyarakat mikro Indonesia masih disimpan ke dalam berbagai macam alat menabung sederhana non-bank. Temuan ini dikembangkan lebih dalam oleh tim dan ditemukan bahwa terdapat beberapa alasan mengapa masyarakat perdesaan masih enggan menggunakan jasa perbankan.

Alasan tersebut diantaranya ekosistem yang masih bergantung pada uang tunai, biaya administrasi perbankan yang dianggap tinggi, kebutuhan jangka pendek, dan tingkat kepercayaan atas risiko dalam penggunaan teknologi perbankan. Berdasarkan temuan tersebut, tim mengusulkan ide yang dinamakan BRISave, yaitu wadah terkunci yang digunakan nasabah untuk menyisihkan uang secara harian di rumah untuk kemudian memasukkannya ke dalam rekening Tabungan Simpedes nasabah melalui Agen BRILink.

Melalui BRISave, diharapkan semakin memudahkan masyarakat perdesaan untuk menikmati jasa perbankan dengan mudah dan aman tanpa harus datang ke outlet bank konvensional.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya