Percepat Layanan di Palu, Pertamina Jual BBM dalam Kemasan

PT Pertamina (Persero) melakukan berbagai upaya dalam mempercepat layanan penjualan BBM kepada masyarakat Sulawesi Tengah.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Okt 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2018, 17:00 WIB
Pertamina menerbangkan 2 mobil tangki untuk membantu operasional distribusi BBM di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Humas Pertamina)
Pertamina menerbangkan 2 mobil tangki untuk membantu operasional distribusi BBM di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Humas Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melakukan berbagai upaya dalam mempercepat layanan penjualan BBM kepada masyarakat Sulawesi Tengah, pasca bencana gempa dan tsunami.

Setelah menurunkan SPBU Portabel yang digerakkan dengan sistem manual pompa engkol, hari ini dimulai dengan pelayanan penjualan BBM yang telah diukur dan ditempatkan dalam kaleng kemasan dan jerigen.

Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina, Mas’ud Khamid, mengatakan jenis BBM yang dijual dengan kemasan tersebut yakni Bahan Bakar Khusus (BBK) seperti Pertalite dan Pertamax, dan sudah tersedia di SPBU Jalan Imam Bonjol, Palu.

"Bahan bakar tersebut dijual isinya saja, namun takarannya telah diukur terlebih dahulu  dan dimasukkan dalam kemasan ukuran 5 liter, 10 liter dan 200 liter," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (6/10/2018).

Dia menjelaskan, penjualan dengan sistem ini mengadopsi cara yang dilakukan Pertamina saat arus mudik lebaran, yaitu menjual BBM dalam kemasan. Langkah ini terbukti dapat mempercepat layanan penjualan BBM di titik kemacetan atau lokasi yang jauh dari jangkauan SPBU.

‎"BBM yang telah kami ukur sesuai isi kemasan, diharapkan bisa langsung diisi ke kendaraan dan jerigen yang dibawa masyarakat," kata dia.

Mas’ud menambahkan, dengan sarana fasilitas yang ada, Pertamina telah menyiapkan kaleng kemasan 5 liter sebanyak 43 buah, jerigen plastik ukuran 5 liter 100 buah, jerigen plastik ukuran 10 liter 144 buah dan drum ukuran 200 liter sebanyak 25 buah.

"Kami juga terus berupaya mendatangkan kaleng kemasan dan jerigen yang lebih banyak lagi, sehingga bisa mempercepat layanan di SPBU,” lanjut dia.

Untuk tahap awal BBM yang dijual dalam kemasan yakni jenis Pertalite yang permintaannya sangat tinggi untuk keperluan mobilitas masyarakat dan bahan bakar genset.

Selain BBM dalam kemasan, Pertamina juga telah mengoperasikan Mobil Tangki Dispenser yang dilengkapi dengan meteran sehingga bisa langsung mengisikan BBM ke kendaraan.

Mobil Tangki Dispenser dikirim dari beberapa daerah, salah satu yang sudah tiba di Palu yakni Mobil Tangki Dispenser berkapasitas 16 ribu liter yang didatangkan dari Surabaya, Jawa Timur. 

"Kami melakukan upaya maksimal sebagaimana arahan pemerintah dalam mempercepat layanan penjualan BBM ke masyarakat, dengan tetap memperhatikan aspek safety, karena BBM merupakan barang yang mudah terbakar," ujar dia.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

Pertamina Kembali Kirim 11,2 Juta Liter BBM ke Donggala lewat Laut

Tanker Kedua MT Lamiwuri telah Bersandar di Donggala
MT Lamiwuri sudah tiba dan sandar di dermaga Terminal BBM Pertamina di Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10). Ini adalah tanker kedua yang berhasil disandarkan di TBBM Donggala setelah MT Karmila.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) kembali mengirim empat tanker pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak 11,2 juta liter lewat jalur laut menuju Donggala, Sulawesi Tengah.

Sehari sebelumnya, Kamis, 4 Oktober 2018, MT Lamiwuri sudah berhasil bersandar di dermaga Terminal BBM Pertamina di Donggala.

MT Lamiwuri merupakan kapal tanker kedua setelah MT Karmila yang telah melakukan bongkar muat sebanyak 1,2 juta liter BBM jenis Premium pada Rabu, 3 Oktober 2018.

Kapal tanker MT Lamiwuri sendiri membawa 3 juta liter BBM jenis Avtur dan Solar. Kedatangannya diharapkan dapat semakin memperkuat stok BBM untuk wilayah Palu dan sekitarnya usai diterjang gempa bumi dan tsunami.

Untuk diketahui, Terminal BBM Donggala merupakan salah satu fasilitas Pertamina yang terkena dampak bencana alam gempa dan tsunami. Pascabencana, Pertamina memprioritaskan perbaikan terminal BBM Donggala, yang akhirnya berhasil dioperasikan secara terbatas pada Minggu, 30 September 2018.

Untuk mengoptimalkan operasional Terminal BBM Donggala, Pertamina telah mengirimkan tim dengan keahlian di bidang marine, suplai distribusi, dan HSE untuk memeriksa dan melakukan langkah-langkah perbaikan.

Sementara untuk memperkuat penyaluran BBM di Kota Palu, Donggala, dan sekitarnya, Pertamina telah memberangkatkan bantuan melalui jalur darat, laut dan udara.

Bantuan operasional yang dibawa antara lain 100 SPBU portable, truk pengangkut BBM beserta awak mobil tangki yang diberangkatkan dari Jakarta dan wilayah operasi di Sulawesi, truk tangki berdispenser (mobile dispenser), operator SPBU dari Kalimantan dan Sulawesi, serta dukungan operasional lainnya.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya