Liputan6.com, Tokyo - Perlahan tapi pasti, popularitas Uniqlo terus menanjak dan kekayaan sang pemilik pun meroket melewati bos perusahaan roket. Awal tahun ini, Tadashi Yanai sebagai pemilik Uniqlo naik ke angka 29 di daftar orang terkaya Bloomberg.
Menurut data Bloomberg Billionaire Index, kekayaan Yanai mencapai USD 27 miliar atau Rp 385,4 triliun (USD 1 = Rp 14.275). Angka itu naik USD 5 miliar sejak perhitungan Agustus lalu.
Advertisement
Baca Juga
Pada pertengahan tahun lalu, kekayaan Yanai masih di bawah Elon Musk, bos dari perusahaan roket SpaceX. Kini, Yanai satu peringkat lebih kaya dari Elon.
Pencapaian Yanai tak terlepas dari meroketnya penjualan Uniqlo. Tahun 2018, penjualan internasional Uniqlo untuk pertama kali mengalahkan penjualan domestiknya.
Forbes mencatat, pria kelahiran prefektur Yamaguchi ini merupakan salah satu miliarder yang paling untung sepanjang 2018.
Pada daftar 'Biggest Billionaire Winners', bos Uniqlo berada di peringkat dua dengan peningkatan kekayaan sebanyak USD 7 miliar atau setara Rp 101 triliun berdasarkan kurs akhir 2018.
Pada daftar itu, Yanai tepat berada di bawah peringkat Jeff Bezos, orang terkaya dunia. Sang bos Uniqlo juga merupakan orang terkaya di Jepang.
Elon Musk sebetulnya juga ada di daftar tersebut pada peringkat 10. Sepanjang 2018, harta Elon naik USD 2,8 miliar atau hampir Rp 40 triliun. Ia juga meraih kesuksesan berkat meningkatnya produksi mobil Tesla 3 yang harganya lebih terjangkau.
Kekayaan Bos Uniqlo Bertambah Rp 101 Triliun di 2018
Pada akhir Desember lalu, kekayaan Tadashi Yanai sudah dlaporkan makin meroket berkat popularitas baju Uniqlo yang makin meningkat. Hal itu berdasarkan perhitungan penjualan tahun fiskal Uniqlo yang berakhir pada Agustus lalu.
Penjualan internasional Uniqlo tercatat melewati penjualan di ranah domestik untuk pertama kalinya di tahun ini. Alhasil, harta Tadashi Yanai bertambah USD 7 miliar atau Rp 101 triliun (asumsu kurs USD 1 = Rp 14.552), demikian laporan Forbes.
Yanai adalah bos dari Fast Retailing Co., yakni induk dari Uniqlo. Pendapatan Fast, ditambah pencapaian Uniqlo, meningkatkan harga saham perseroan yang tercatat di bursa Tokyo dan Hong Kong.
Uniqlo adalah portmanteau dari kata Unique dan Clothing, dan juga berakar dari toko baju Unique Clothing Warehouse yang didirikan Yanai di Hiroshima pada 1984. Sementara, Fast Retailing awalnya bernama Ogori Shoji yang berdiri pada 1963.
Menurut informasi resmi Uniqlo, toko mereka sudah hadir di 15 negara dan lebih dari 1.300 toko. Desain kreatif dan kolaboratif, serta harga terjangkau menjadi andalan perusahaan ini. Salah satu yang baru keluar di Indonesia adalah edisi Shonen Jump.
Nasib sebaliknya justru dirasakan Amancio Ortega, bos Zara, yang berada di urutan nomor 2 miliarder paling rugi tahun ini setelah Mark Zuckerberg.
Yanai sudah berusia 69 tahun dan pernah berkata ingin terus bersaing dengan brand-brand baju internasional lainnya. Ia pernah menyebut bahwa berbisnis mirip seperti pertandingan Olimpiade, dan targetnya adalah mendapatkan emas.
Advertisement