Menteri Rini Minta BTN Perhatian Kebutuhan Tempat Tinggal Milenial

Direktur Utama BTN Maryono menuturkan bahwa pertumbuhan industri properti tidak akan terganggu pada tahun ini.

oleh Bawono Yadika diperbarui 02 Feb 2019, 12:31 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2019, 12:31 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengunjungi Indonesia Property Expo (IPEX) di Jakarta Convention Centre (JCC), Sabtu (2/2/2019).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengunjungi Indonesia Property Expo (IPEX) di Jakarta Convention Centre (JCC), Sabtu (2/2/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengunjungi Indonesia Property Expo (IPEX) di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Sabtu ini. Adapun IPEX merupakan hajatan pameran properti yang digelar oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN).

Rini menghimbau agar manajemen BTN dapat menyukseskan program pemerintah untuk mencapai Program Sejuta Rumah. Ia juga meminta BTN untuk mempertimbangkan aspek kepentingan masyarakat dalam kebutuhan properti.

"Jadi memang di Indonesia ini kebutuhan untuk tempat tingal masih banyak sekali backlog dan memang terutama untuk milenial. Misalnya yang baru nikah mereka biasanya cari tempat dan itu yang dibutuhkan," ujarnya di JCC, Jakarta Selatan, Sabtu (2/2/2019).

Menurut Rini, BTN sebaiknya dapat memperhatikan aspek pembiayaan yang dapat mendukung kepentingan dan kebutuhan bagi masyarakat.

"Makanya saya keliling booth di sini selalu tanyakan bahwa apa dekat (propertinya) dengan transportasi publik? Harganya berapa kalau pakai angkot? Ini yang saya minta juga ke BTN memberikan pembiayaan kepada developer-developer harus memperhatikan juga fasilitas pendukungnya seperti transportasi, ruangan anak bermain dan sebagainya," imbuhnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tetap Optimistis

20160908-Properti-Jakarta-AY
Pengunjung melintas di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Bank Indonesia (BI) kembali melakukan pelonggaran kebijakan rasio Loan to Value (LTV) dengan menurunkan Down Payment (DP) KPR rumah pertama menjadi 15%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, meski tahun ini adalah tahun politik, Direktur Utama BTN Maryono menuturkan bahwa pertumbuhan industri properti tidak akan terganggu pada tahun ini.

Di tengah kepastian global, ia bahkan optimistis BTN mampu mencetak kredit baru sebesar Rp 5 triliun.

"Permintaan properti terus tinggi, selain itu faktor lain yang mendorong adalah meningkatnya kesadaran generasi milenial untuk memiliki rumah dan komitmen pemerintah dalam menyukseskan Program Satu Juta rumah," kata dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya