Jurus BTN Genjot DPK pada Awal 2019

Menghadapi persaingan dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah, perbankan mulai pasang strategi untuk memikat nasabah.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Jan 2019, 16:38 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2019, 16:38 WIB
Pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2018
Pengunjung memadati stan Indonesia Property Expo (IPEX) 2018 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Sabtu (3/3). PEX 2018 merupakan pameran yang digelar dalam rangka menyambut HUT ke-68 Bank BTN pada 9 Februari mendatang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menghadapi persaingan dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah, perbankan mulai pasang strategi untuk memikat nasabah.

Antara lain lewat program poin hadiah dan program undian berhadiah.  Awal 2019,  PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk tidak mau ketinggalan dengan meluncurkan Program Poin Serbu (Serba Untung) BTN

Berbeda dengan program tabungan berhadiah sebelumnya yaitu Serbu BTN yang diundi secara berkala, poin serbu BTN kali ini memberikan keleluasaan bagi nasabah untuk menukar poinnya dengan hadiah yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

"Tujuan perubahan skema penukaran poin dari Poin Serbu BTN tahun ini adalah menarik sebanyak mungkin nasabah baru, meningkatkan saldo tabungan dan meningkatkan fee based income (pendapatan non bunga) dari transaksi nasabah lewat seluruh aplikasi," kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/1/2019).

Peluncuran progam poin serbu, lanjut Maryono, menjadi bagian dari strategi BTN untuk menjemput target pencapaian DPK pada 2019 yang dipatok meningkat sekitar 15 persen dibandingkan tahun lalu.  

Khusus DPK ritel diharapkan bisa terkumpul menjadi sekitar Rp 58,8 triliun atau  tumbuh 15,9 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar Rp 51,6 triliun.

Jumlah nasabah baru juga diharapkan bertambah sekitar 1,5 juta rekening.  Karena menyasar nasabah ritel, BTN meracik skema pemberian hadiah yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah ritel yang loyal. 

"Program tabungan berhadiah merupakan salah satu bentuk apresiasi kami kepada nasabah atas kesetiaannya dan kepercayaannya menggunakan layanan perbankan dari BTN , karena itu kami merespon keinginan mereka mulai dari jenis hadiah, pencairan hadiah dan grand prize yang mereka idamkan," tambah Maryono.

Untuk memacu semangat nasabah menabung, BTN membanjiri nasabah ritel dengan poin dari aktivitas perbankan seperti top up tabungan, mempertahankan jumlah saldo, mengaktifkan fasilitas auto debit dan aktivasi mobile banking/internet banking.

Serta melakukan transaksi lewat aplikasi mobile banking BTN atau internet banking BTN seperti membeli pulsa, membayar tagihan listrik/kartu kredit dan bertransaksi di toko online  atau merchant dengan menggunakan debit online atau kartu debit BTN.  

Dengan melakukan aktivitas perbankan maupun transaksi tersebut, nasabah berhak mengoleksi poin sebesar 1 hingga 10 poin tergantung jenis transaksi dan nilai tabungan ataupun penambahan saldo tabungan. 

Bagi nasabah yang rajin mengumpulkan poin dan menjaga saldo tabungan di atas Rp 10 juta berpeluang meraih hadiah utama.  Adapun hadiah utama yang disiapkan adalah tabungan senilai miliaran rupiah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berburu Fee Based Income

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) Maryono
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) Maryono (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain meraup DPK murah lewat program poin serbu, BTN juga berburu fee based income lewat transaksi elektronik/digital.

Adapun transaksi elektronik yang dimaksud adalah transaksi dengan kartu debit maupun dengan aplikasi mobile banking dan internet banking Bank BTN. 

"Pertumbuhan e-commerce dan fintech di Indonesia membuat transaksi digital meningkat pesat dan mengerek fee based income, karena itu sebagai bentuk rewards atau pemberian poin akan menguntungkan nasabah," kata Maryono.

Pada 2018, bank dengan kode saham BBTN ini mencetak pendapatan non bunga dari transaksi elektronik sekitar Rp 114 miliar dengan jumlah transaksi menyentuh sekitar 250 juta transaksi. 

Pada 2019, Maryono memasang target peningkatan fee based income hingga dua kali lipat dibandingkan tahun lalu dan volume transaksi bisa dikerek hingga sekitar 288 juta transaksi atau naik 38 persen dibandingkan target tahun sebelumnya yang dipatok 207 juta transaksi. 

Maryono berharap dengan hadirnya program poin serbu BTN dapat memancing nasabah mengoptimalkan pengalaman mereka bertransaksi dengan mobile banking dan kartu debit BTN. 

"Kami optimstis, transaksi elektronik akan terus meningkat karena Himpunan Bank-Bank Negara atau Himbara makin solid melakukan sinergi layanan perbankan elektronik kami, dimulai dari ATM link, EDC Link dan ke depan LinkAja suatu integrasi pembayaran dengan teknologi  QR code,” tutur Maryono.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya