Selain Wifi Gratis, Ini Beragam Fasilitas yang Ditawarkan MRT Jakarta

Di stasiun MRT juga akan tersedia fasilitas seperti mesin ATM, gerai makan dan minuman, minimarket hingga toko pakaian.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Mar 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2019, 19:00 WIB
Wapres Kalla Tinjau MRT Jakarta
Wakil Presiden Jusuf Kalla menaiki MRT (Mass Rapid Transit) dari Stasiun Bundaran HI Jakarta, Rabu (20/2). Kalla ditemani Menhub Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DKI Anies Baswedan saat menjajal MR rute Bundaran HI-Lebak Bulus. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah fasilitas dihadirkan oleh Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta untuk memanjakan para penumpang transportasi massal ini. Salah satunya yaitu wifi gratis.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, adanya wifi ini guna memastikan para penumpangnya bisa tetap terhubung dengan internet saat berada di bawah tanah. Sebab, sebagian jalur MRT memang berada di bawah tanah.‎‎

"Jangan ragu, kalau anda berada di bawah tanah pasti wifi tetap on. Kita punya fasilitas itu. Jadi internet masih bisa dilakukan. Free. Kita memberikan fasilitas wifi," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (1/3/2019).

Selain itu, di stasiun MRT juga akan tersedia fasilitas seperti mesin ATM, gerai makan dan minuman, minimarket hingga toko pakaian.

"Ada coffe Shop, ada ATM, vending machine ticket, ada ritel lain seperti tempat jajanan, food and baverage, fesyen, minimart. Itu ada di masing-masing stasiun. Kita punya 13 stasiun dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI ada," kata dia.

Meski tersedia gerai makan dan minuman, lanjut William, namun para penumpang di larang untuk makan dan minum selama di dalam MRT dan stasiunnya. Hal untuk menjaga kebersihan di moda transportasi massal tersebut.

"Memang unik, jadi di MRT Jakarta ini kita memang jaga kebersihan, jadi di bawah anda tidak akan temukan tempat sampah. Karena kita berharap masyarakat benar-benar mengeducate dirinya untuk menjaga kebersihan stasiun, tidak diperkenankan untuk makan dan minum di dalam stasiun. Tapi keluar dari stasiun, silahkan makan dan minum," tandas dia

Selain itu, makanan yang disediakan di dalam stasiun juga yang bersifat siap saji. Sehingga tidak ada aktivitas memasak di dalam area stasiun, khususnya yang berada di bawah tanah.

"Makanan-makanan yang di bawah itu bukan makanan yang dimasak, karena di dalam stasiun tidak bisa masak. Jadi paket-paket yang disiapkan ini yang grab and go, makannya nanti di tempat lain. Tapi fasilitas-fasilitas itu ada di stasiun kita," tandas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Wajib Tahu, Ini Larangan Saat Naik MRT Jakarta

Bulan Depan Masyarakat Bisa Ikut Uji Coba MRT
Dua kereta MRT berada di stasiun Lebak bulus Jakarta, Senin (25/2). Pada 5 Maret nanti pihak Kereta MRT akan membuka pendaftaran uji coba umum. Dengan begitu, masyarakat bisa mengikuti progres pembangunan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Layaknya transportasi massal pada umumnya, Mass Rapit Transit(MRT) Jakarta menetapkan aturan-aturan seperti larangan yang harus dipatuhi para penumpangnya. Hal ini dilakukan guna menjaga kenyamanan bersama. 
 
Apa saja larang dan himbauan yang harus diikuti para pengguna MRT?
 
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, ada sejumlah larangan bagi penumpang saat menggunakan layanan MRT. Pertama, dilarang membawa benda yang berbau menyengat, seperti durian. 
 
"Yang pertama, pasti duren jangan dibawa," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti dikutip Jumat (1/3/2019).
 
Kemudian, penumpang juga dilarang membawa hewan peliharaan ke dalam MRT Jakarta. Selanjutnya, dilarang makan dan minum serta berbicara dengan volume suara yang keras saat berada di dalam MRT.
 
"No pets, karena itu area publik. Dilarang makan dan minum. Dilarang berbicara bising," kata dia.
 
Penumpang diperbolehkan membawa sepeda ke dalam MRT, namun hanya untuk sepeda lipat.‎ "Sepeda diizinkan tetapi yang lipat," lanjut dia.
 
William juga berharap para penumpang dapat memberikan prioritas kepada penumpang berkebutuhan khusus seperti penyandang disabilitas dan orang lanjut usia. Serta harus membudayakan antre saat naik dan turun MRT.
 
‎"Kemudian menghargai orang-orang yang berkebutuhan khusus  seperti penyandang disabilitas, orang yang lebih tua, anak-anak. Ada area khusus yang disiapkan untuk mereka. Tolong perhatikan budaya antre, ini yang kita dorong supaya nyaman," tandas dia.
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya