Penyaluran Pembiayaan PNM Capai Rp 6,9 Triliun

Dotal penyaluran pembiayaan, kredit macet (Non Performing Loan/NPL) Mekaar masih sangat rendah yakni sekitar 0,18 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mei 2019, 15:45 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2019, 15:45 WIB
Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi. Liputan6.com.
Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi. Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mencatat jumlah penyaluran pendanaan nasabah untuk program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) mencapai Rp 6,9 triliun. Jumlah tersebut tersalurkan melalui 2,5 juta nasabah mekaar.

"Januari sampai hari ini penyaluran Mekaar Rp 6,9 triliun diterima oleh 2,5 juta nasabah," kata Direktur Utama PT PNM, Arief Mulyadi saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (29/5/2019).

Arief mengatakan dari total penyaluran tersebut, kredit macet (Non Performing Loan/NPL) Mekaar masih sangat rendah yakni sekitar 0,18 persen.

Rendahnya NPL tersebut dikarenakan para nasabah dibekali pembinaan perseroan. Artinya tidak hanya memberikan penyaluran kredit pinjaman, namun ada beberapa pendampingan khusus bagi para nasabah.

"NPL kita 0,18 persen. Kami yakin pembiayaan (tidak berisiko) karena kita ada pertemuan mingguan pendampingan ada mitigasi risiko," tutur dia.

Di sisi lain, Perseroan juga menargetkan jumlah nasabah hingga akhir 2019 dapat mencapai 6 juta nasabah. Di mana hingga per hari ini, jumlah nasabah Perseroan sendiri tercatat baru mencapai 4,7 juta.

"Target 6 juta nasabah. Per hari ini baru 4,7 juta nasabah dari target di Desember," pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

PNM Bakal Gandeng Bank Buat Salurkan KUR ke Nasabah

pnm-dana130220b.jpg
PNM.

PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM membuka peluang kerja sama dengan perbankan dalam pemberian akses permodalan usaha kepada nasabah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ini dilakukan sebagai bentuk peningkatan kapasitas usaha bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

"Tidak mungkin kami PNM sendirian meneruskan melanjutkan peningkatan ini, salah satunya kita sudah bekerja sama dengan perbankan untuk penyaluran KUR," kata Direktur Utama PT PNM, Arief Mulyadi, saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (29/5//2019).

Arief mengatakan nasabah yang bakal ditransfer ke program KUR nantinya merupakan nasabah dari program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang tidak menggunakan agunan. Dalam program KUR, PNM hanya berperan sebagai pihak yang mempertemukan antara nasabah dengan perbankan.

Adapun dana pinjaman berasal dari bank. Namun, pendampingan kepada pelaku usaha tetap dilakukan oleh PNM "Supaya tidak ada sesuatu yang putus dalam program pendampingannya, KUR hanya dari sisi pendanaan. Nasabah dapat kesempatan mendapatkan dana murah," katanya.

Sebagai gambaran, Program Mekaar merupakan layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera dengan anggota 10 hingga 30 perempuan, dengan pembiayaan Rp 2 hingga Rp 5 juta yang selama ini diberikan bertahap tanpa jaminan.

Di sisi lain, untuk meningkatkan kapasitas nasabahnya, perseroan juga akan melakukan kerja sama dengan beberapa daerah yang memiliki kawasan geopark atau berpotensi wisata.

"Kami sedang mencari celah bagaimana masyarakat kebanyakan, masyarakat Mekaar ini kan masyarakat bawah yang sangat berpengaruh terhadap kondisi wisata atau geopark ini nah kita kerjasamakan," katanya.

Di samping itu, PNM juga membuka peluang menggandeng PT Pegadaian Perseroan terkait porgam Bank Sampah milik Pegadaian. Menurutnya dengan program tersebut, para nasabah PNM dapat naik kelas.

"Bagaimana sampah bisa menjdi tambahan tabungan si nasabah mekaar tambahan pendapatan," pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

PNM Targetkan Nasabah Mekaar Tembus 6 Juta Orang di Akhir 2019

PT Perusahaan Nasinal Madani (Persero) (PNM) mentargetkan Nasabah Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) tembus 6 juta orang pada akhir tahun ini. Angka itu naik pesat dari jumlah target sebelumnya yakni di kisaran 4 juta nasabah.

Sampai April 2019, PT PNM berhasil mengumpulkan sekitar 4,5 juta nasabah. Hal ini pun mendorong perseroan agar merevisi target mereka tahun ini menjadi 6 juta orang. 

"Itu 4,5 juta sebenarnya target tahun 2019. Target Mekaar sekitar 6 juta untuk tahun ini, semula 4,5 juta. Karena beberapa pertimbangan dan permintaan stakeholder, menurut kami layak kami revisi jadi sekitar 6 juta," ujar Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi dalam acara buka bersama, Rabu (15/5/2019) di Jakarta.

Tidak hanya jumlah nasabah Mekaar yang berkembang, aset perseroan pun melesat tinggi. Komisaris Utama PT PNM Agus Muharram menyebut aset perseroan saat ini sudah menembus Rp 20,4 triliun.

"Modal awal hanya Rp 300 miliar, mungkin BUMN, bank lain, jauh lebih besar. Sekarang asetnya Rp 20,4 triliun," ujar Agus yang juga menyebut kredit macet program Mekaar amat kecil, yaitu di bawah 1 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya