Sebel Ditelepon Telemarketing Kartu Kredit atau Asuransi? Begini Cara Menolaknya

Agar aksi penolakan tidak menimbulkan sakit hati, berikut tips menolak tawaran telemarketer yang paling ampuh

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 11 Jul 2019, 08:30 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2019, 08:30 WIB
Telepon
Ilustrasi menelepon (women24.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pernah mendapat telepon dari pihak tak dikenal yang menawarkan untuk membeli atau berlangganan suatu produk? Panggilan ini dinamakan telemarketing, sedangkan orang yang menelepon Anda dinamakan telemarketer.

Semakin banyak orang yang tertarik menggunakan produk telemarketer, makin banyak pula komisi yang didapatkan oleh telemarketer itu. Tak heran kalau telemarketer berusaha merayu para konsumen melalui telepon seluler untuk menggunakan produk tertentu.

Lantas, apa yang akan Anda lakukan saat menerima telepon dari telemarketer? Jika tak membutuhkan produk tersebut, tentu menolaknya.

Dan siapapun sepertinya akan merasa kecewa setiap kali mendapatkan penolakan. Agar aksi penolakan tidak menimbulkan sakit hati, berikut tips menolak tawaran telemarketer yang paling ampuh, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Bicaralah secara Baik-Baik

Telemarketer tidak akan berhenti menawarkan suatu produk hingga Anda benar-benar membelinya. Sebagai calon pembeli, Anda pasti merasa kesal karena tak menginginkannya.

Tapi, jangan langsung emosi. Bicarakan baik-baik kepada telemarketer yang bersangkutan kenapa Anda tidak tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. 

Mudah-mudahan dengan penjelasan dan alasan yang Anda sampaikan, telemarketer menjadi maklum dan segera menutup telepon. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


2. Hindari Nada Suara Meninggi

[Bintang] Dapat Telepon Aneh dari +242? Jangan Ditelepon Balik
Modus penipuan baru dengan menggunakan nomor telepon aneh +242. (Ilustrasi: Positive Solar)

Panggilan dari telemarketer memang menyita waktu, apalagi jika mereka tidak mau berhenti berbicara. Tapi, Anda tetap harus maklum karena telemarketer hanya menjalankan tugas sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh perusahaan.

Mereka juga sama seperti kita yang mencari rezeki. Dengarkan baik-baik sampai telemarketer selesai berbicara. Setelah itu, tanggapi apakah Anda ingin membeli produk atau tidak.  

Sampaikan tanggapan dengan nada suara santai dan tenang. Hindari nada suara tinggi yang menyebabkan telemarketer menjadi kaget dan takut untuk melanjutkan pembicaraan dengan Anda.

3. Pura-pura Sedang Sibuk

Siapapun pasti maklum kalau seseorang membatalkan panggilan telepon karena sedang sibuk. Nah, Anda bisa menerapkan cara ini saat telemarketer menelepon.

Katakan kepada telemarketer kalau Anda sedang sibuk. Entah itu sibuk mengerjakan deadline, mempersiapkan meeting dengan klien, atau sedang bergegas berangkat ke kantor.

Telemarketer pasti akan langsung memaklumi karena alasan yang Anda sampaikan berhubungan dengan profesionalitas kerja. Telemarketer manapun pasti tidak akan berani mengganggu Anda lagi.


4. Alihkan Panggilan Telepon

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Anda bisa mengalihkan panggilan telepon untuk nomor-nomor yang dirasa mengganggu aktivitas Anda sehari-hari, seperti telepon telemarketer. Caranya dengan mengaktifkan fitur pengalihan panggilan di pengaturan telepon seluler.

Ketika telemarketer menelepon, panggilan akan otomatis dialihkan dengan alasan tertentu. Adanya fitur ini membuat Anda lebih tenang saat beraktivitas.

Anda tidak perlu khawatir adanya panggilan yang terkesan membuang-buang waktu. Simpel, sopan, dan sangat bermanfaat, bukan?

5. Jangan Takut Berkata “Tidak” dengan Cara yang Tepat

Sebaiknya jangan mudah luluh dengan nada suara “melas” yang dikeluarkan oleh telemarketer. Cara ini merupakan salah satu trik untuk membuat Anda mengubah pikiran dan segera membeli produk yang ditawarkan telemarketer.

Jika Anda tidak mau membeli produk, segera katakan “tidak”, lalu tutup dengan kata terima kasih agar lebih sopan. Sampaikan penolakan dengan nada yang tegas.

Sehingga telemarketer paham kalau Anda benar-benar tidak menginginkan produk yang mereka tawarkan. Dengan demikian, panggilan telepon pun akan segera berakhir. Anda bisa kembali melanjutkan pekerjaan sebagaimana mestinya.


6. Jangan Mengangkat Telepon

Ilustrasi Menggunakan Telepon di Salon
Ilustrasi Menggunakan Telepon di Salon

Jika Anda sudah tahu kalau yang menelepon adalah telemarketer, lebih baik tidak mengangkat telepon daripada harus mendengarkan penjelasan yang begitu panjang dari mereka.

Simpanlah nomor telemarketer ke dalam kontak telepon. Apabila nomor yang sama kembali menelepon dikemudian hari, Anda tidak perlu bingung untuk mengangkat telepon atau tidak, karena Anda sudah mengetahui penelepon yang sebenarnya. 

Agar panggilan telemarketer tidak terkesan mengganggu, sebaiknya nonaktifkan nada dering smartphone. Sebagai gantinya, aktifkan menu silent agar panggilan tidak bersuara. 

7. Blokir Nomor Telepon

Jika cara-cara yang disebutkan di atas tidak berhasil juga, maka langkah terakhir yang bisa Anda lakukan adalah memblokir nomor telepon telemarketer. Pemblokiran bisa dilakukan dengan cara memasukkan nomor telepon telemarketer ke daftar nomor yang diblokir.

Dengan begini, telemarketer tidak akan bisa lagi menghubungi Anda dengan cara apapun. Hidup Anda pun menjadi lebih aman tanpa gangguan dari pihak manapun.

Tetaplah Bijak meski Tak Ingin Ditawarkan ‘Telemarketing’

Sah-sah saja bila Anda tidak tertarik dengan tawaran para telemarketer yang menawarkan kartu kredit maupun asuransi bahkan tiket perjalanan wisata dan lainnya. Namun, Anda tetaplah tak seharusnya bersikap kasar pada mereka.

Sebab telemarketer adalah manusia yang juga sama seperti kita semua, punya perasaan, butuh bekerja dan mendapatkan penghasilan. Maka yang dilakukan adalah tetap bersikap baik dan menolaknya dengan cara yang bijak bila tak menginginkan produk yang ditawarkannya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya