Ekonom Sebut Sektor Industri Masih Jadi Titik Lemah Ekonomi Indonesia

Kinerja Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia sudah bagus.

oleh Athika Rahma diperbarui 17 Okt 2019, 16:11 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2019, 16:11 WIB
Dialog 100 Ekonom bersama Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Dialog 100 Ekonom bersama Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (17/10/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Senior Indef, Didik J Rachbini menyatakan, sektor industri harus jadi perhatian di periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada 2019-2024. Hal tersebut disampaikan olehnya dalam sambutan di acara Dialog 100 Ekonom bersama Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (17/10/2019).

Didik juga berharap Presiden Jokowi akan melakukan blusukan ke sektor industri lebih sering lagi.

"Beberapa hal yang krusial dan perlu perhatian adalah industri. Kemudian neraca berjalan terus defisit, lalu neraca perdagangan (juga desifit). APBN juga, dari sisi penggunaan, itu boros dan populis. Habis untuk banyak," ujar Didik di Jakarta, Kamis (17/10/2019).

Di sisi lain, Didik menyebut kinerja Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia sudah bagus. Jusuf Kalla dinilai bisa jadi teladan bagi generasi seterusnya.

"Kontribusi pak Jusuf Kalla sangat baik bagi generasi-generasi seterusnya," tutupnya.

JK Sampaikan Pidato Terakhir di Hadapan 100 Ekonom

Wapres Jusuf Kalla
Wakil Presiden Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menjadi pembicara inti dalam acara dialog bersama 100 Ekonom yang digelar di Hotel Westin, Jakarta. Dalam kesempatan ini, Wapres JK menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya, karena di akhir masa jabatannya masih bisa dipertemukan dengan orang-orang hebat.

"Hari ini saya sudah mendengarkan dan bertemu banyak teman. Sisa dua hari kerja saya di pemerintahan. Saya terima kasih, ini pidato terakhir saya di acara temen-temen," kata JK mengawali sambutannya, di Jakarta, Kamis (17/10).

Wapres JK juga mengatakan terselenggaranya acara ini bisa menjadi tolak ukur hinga momentun untuk saling bertukar pikiran mengenai persoalan ekonomi yang terjadi saat ini. Dia pun memberikan ruang dialog terhadap para ekonom-ekonom yang hadir.

"Saya mau denger aspriasi dan pandangan dari kawan-kawan," imbuh JK. 

Di samping itu, Wapres JK juga menyoroti salah satu ekonom senior yang hadir yakni Emil Salim. Dia mengaku telah banyak belajar dari beliau dan mempunyai kedekatan khusus. Bahkan, Cerita Wapres JK sosok Emil Salim pernah menjadi pembicara saat dirinya masih menjadi salah satu mahasiswa di Universitas Hasanudin (UNHAS).

"Ekonom yang senior Pak Emil nih. Saya mau berbagi pengalaman saya. 54 tahun yang lalu, masih muda dan ganteng. Saya masih mahasiswa di UNHAS. Sebagai ketua senat, ada seminar ekonomi pancasila. Pembciaranya pak emil, beliau baru pulang dari Den Haag. Katanya waktu itu, baru pulang terus ngomong utang Indonesia. Gimana pembicaraanya? Gampang itu, kita gak bisa bayar, mau apa tuh mereka. Nantilah kalau kita sanggup kita bayar," kisahnya.

Seperti diketahui, masa jabatan JK sebagai Wakil Presiden sebentar lagi akan berakhir. Selanjutnya tongkat estafet kepemimpinan baru jatuh kepada Joko Widodo dan Maruf Amin yang telah ditetapkan sebagai pemenang dalam pilpres 2019. Keduanya akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada Minggu, 20 Oktober 2019 mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya