Harga Emas Turun 1 Persen Dampak Data Lapangan Kerja AS Membaik

Harga emas turun pada perdagangan Jumat (6/12/2019).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Des 2019, 07:30 WIB
Diterbitkan 07 Des 2019, 07:30 WIB
Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun 1 persen pada hari Jumat karena data pekerjaan AS yang kuat. Hal ini sekaligus mempengaruhi rencana Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga dan mendorong permintaan untuk aset berisiko.

Pertumbuhan lapangan kerja di AS meningkat paling besar dalam 10 bulan di bulan November, membenarkan bahwa ekonomi tetap tumbuh moderat meskipun terjadi penurunan manufaktur yang berkepanjangan.

Dikutip dari CNBC, Sabtu, harga emas di pasar spot tergelincir 1 persen menjadi USD 1,461.01 per ounce. Emas berjangka AS ditutup turun 1,1 persen pada USD 1,465.1 per ounce.

"Laporan pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan telah merusak permintaan untuk produk safe-haven seperti emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Data pekerjaan mendorong penguatan dolar, sementara indeks saham berjangka AS melonjak karena pembacaan ekonomi positif menambah sentimen optimis setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan pembicaraan perdagangan dengan China akan belanjut hingga Pilpres 2020.

Dalam sikap positif, Cina mengatakan akan menghapuskan tarif impor untuk beberapa pengiriman kedelai dan babi dari Amerika Serikat. Ini juga mempengaruhi harga emas.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pertemuan The Fed

Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 666 Ribu per Gram
Penampakan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Pada perdagangan Kamis 4 Oktober 2018, harga emas Antam berada di posisi Rp 665 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ke depan, fokus pasar adalah pada pertemuan Fed pada hari Selasa dan Rabu minggu depan. Bank sentral AS diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada 1,50 persen hingga 1,75 persen.

"Laporan (pekerjaan) diluar duggaab membuat kubu kebijakan moneter AS yang tidak ingin melihat suku bunga naik dalam waktu dekat, dan itu memberikan sentimen bearish untuk pasar logam," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

"Di sisi teknis, penutupan di bawah area USD 1.460-65 dapat membuka emas hingga level terendah USD 1.445-47 November, dan lebih dari itu menuju area stagnan di USD 1.400 - USD 1.420 selama musim panas," kata Tai Wong, kepala logam dasar dan logam mulia perdagangan derivatif di BMO.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya