Incar Pasar Global, Perusahaan Logistik Denmark dan Teknologi RI Berkolaborasi

Seabot (Virtual Assistant) diluncurkan di 9 Negara dengan penggunaan bahasa lokal masing-masing negara.

oleh Tira Santia diperbarui 16 Des 2019, 19:04 WIB
Diterbitkan 16 Des 2019, 19:04 WIB
Kinerja Ekspor dan Impor RI
Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan pengiriman Intra-regional shipping, Sealand menunjuk Botika sebagai mitra teknologi dalam menyediakan kemudahan komunikasi dan informasi dalam bentuk virtual assistant (Chatbot) berbasis Artificial Intelligence.

Sealand yang merupakan bagian perusahaan logistik asal Denmark - Maersk, meluncurkan chatbot ini sebagai strategi menghadapi tantangan era digital, yang menganut prinsip dasar kemudahan pelayanan.

Cyril Seah, Head Of transformation & Customer Service Sealand Asia menjelaskan, hingga akhir tahun ini pihaknya sudah meluncurkan Seabot (Virtual Assistant) di 9 Negara dengan penggunaan bahasa lokal masing-masing negara.

Negara dimaksud, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapore, Philippines, Thailand, Bangladesh, Vietnam, Cambodia, and South Korea.

"Menurut saya ini solusi menarik membantu meringankan beban kerja, dan bermanfaat buat sealand dan juga konsumen pastinya, dan pada kesempatan ini saya atas nama Sealand Asia HQ mengucapkan banyak terimakasih kepada Botika atas pekerjaan yang fantastis ini," ujar dia keterangan tertulis, Jumat (13/12/2019).

Seabot adalah virtual assistant (chatbot) yang bisa di chat melalui Facebook Messenger dengan fitur utama tracking container, schedule - deadline Info, vessel import free time duration, offline information dan export & Import information.

Ini yang kemudian menggunakan teknologi kecerdasan buatan sehingga konsumen akan dilayani dengan mudah, bersamaan dan bisa langsung berkomunikasi menggunakan chat.

 

 

5 Negara

Kinerja Kerja Ekspor dan Impor Menurun
Aktivitas pekerja bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

CEO Botika, Ditto Anindita  menyatakan, pihaknya masih mendevelop 5 negara lagi di tahun ini. Kelimanya, yaitu Japan, Taiwan, Russia, Myanmar dan Chinese.

"Kami telah meningkatkan kemampuan chatbot bukan hanya sebagai alat komunikasi tapi sudah seperti layaknya aplikasi ada banyak fitur kita masukan dalam seabot ini, dan untuk menjamin kelancaran project ini kami mempercayaran supervisi langsung kepada Prima Yoga – CTO, Galuh Sadewo – CBD dan Erikuncoro – CMO,” ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya