Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Selasa ini. Penguatan rupiah ini karena ada sentimen positif di pasar keuangan.
Mengutip Bloomberg, Selasa (3/3/2020), rupiah dibuka di angka 14.202 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.265 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.2020 per dolar AS hingga 14.232 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 2,58 persen.
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.222 per dolar AS, menguat jika dibandingkand engan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.413 per dolar AS.
Baca Juga
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak menguat didorong sentimen positif di pasar keuangan.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen positif masuk ke pasar keuangan kemarin karena ekspektasi stimulus global seperti potensi pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral AS The Fed, bulan ini.
Rupiah juga kemarin menguat karena program stimulus yang diumumkan Bank Indonesia Senin kemarin.
Pagi ini, bank sentral Jepang dilaporkan melakukan operasi pasar dengan membeli obligasi sebesar 500 miliar yen. Indeks saham Asia juga terlihat positif pagi ini.
"Sentimen positif ini mungkin bisa mendorong penguatan rupiah hari ini," ujar Ariston dikutip dari Antara.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Virus Corona
Kendati demikian, lanjut Ariston, pasar mulai mengkhawatirkan perkembangan virus COVID-19 yang sudah mulai terjadi di Indonesia, yang bisa menjadi penekan rupiah.
"Volatilitas masih besar, jadi masih besar juga kemungkinan pelemahan, tergantung situasi soal penyebaran corona," katanya.
Ariston memprediksi rupiah hari ini masih bergerak di kisaran 14.180 per dolar AS hingga 14.350 per dolar AS.
Advertisement