Liputan6.com, Jakarta - TaniFund, perusahaan finansial pembiayaan di bidang pertanian, peternakan dan perikanan telah menyalurkan pendanaan hingga USD 9 juta atau Rp 132,4 miliar (asumsi kurs Rp 14.715).
Didirikan pada pertengahan 2017, TaniFund memiliki fokus pembiayaan kepada petani dan peternak dengan manfaat bagi hasil. Saat ini, total lender di TaniFund telah mencapai 2.300 lender yang telah membiayai 1.500 petani.
"Dari 2.300 lender, 5 lender berupa institusi, selebihnya adalah individual per orangan," kata Direktor TaniFund Edison Tobing dalam sebuah wawancara, Rabu (20/5/2020).
Advertisement
Edison melanjutkan, saat ini bisnis peer to peer (p2p) lending khususnya di TaniFund mengalami kinerja yang stabil. Hal itu dikarenakan penyerapan panen dari petani langsung oleh TaniHub (marketplace yang satu grup dengan TaniFund) selaras dengan permintaan pasar.
Kinerja TaniHub
Bahkan, di masa pandemi ini, kinerja TaniHub meningkat 28 hingga 30 per bulan. Hal ini dikarenakan selama imbauan tetap dirumah, masyarakat cenderung memasak makanan mereka sehingga mereka mencari marketplace untuk berbelanja secara online.
"Ini juga berpengaruh terhadap pendapatan petani karena kami bagi hasil itu sudah ada jadwalnya dengan bayaran per hari. Jadi kalau misalnya mereka kerja Senin dan Kamis, sekarang karena permintaan banyak, maka mereka kerja Senin sampai Jumat, otomatis pendapatan mereka bertambah," jelas Edison.
Dengan demikian, Edison melanjutkan, untuk tahun ini TaniFund tetap memasang target pendanaan mencapa USD 12 juta, karena kinerja bisnis yang dinilai lebih stabil bahkan meningkat cukup baik.
"Kita nggak ada revisi, perubahan target. Kita akan distribusi dana USD 12 juta," katanya.
Advertisement