Liputan6.com, Jakarta - Mudik Lebaran 2025 menjadi momen yang dinanti banyak orang. Namun, perjalanan panjang dan melelahkan dapat meningkatkan risiko microsleep, kondisi berbahaya di mana seseorang tertidur sejenak tanpa disadari. Waspada microsleep saat mudik, terutama bagi pengemudi, karena kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya fokus dan kendali kendaraan, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan fatal.
Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, kecelakaan saat mudik sering kali disebabkan oleh kelelahan pengemudi yang memaksakan diri untuk terus mengemudi tanpa istirahat.
Baca Juga
"Jika sopir memaksakan diri, respons tubuh bisa berkurang, dan hal itu menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan," kata Menkes. Oleh karena itu, memahami bagaimana cara mencegah microsleep sangat penting untuk keselamatan selama perjalanan mudik.
Advertisement
Penyebab dan Gejala Microsleep Saat Mudik
Beberapa faktor yang memicu microsleep saat mudik antara lain:
- Kurang tidur sebelum perjalanan
- Mengemudi dalam waktu lama tanpa istirahat
- Berkendara di jam biologis tubuh lelah (02.00-05.00 WIB dan 13.00-15.00 WIB)
- Dehidrasi dan kurang asupan makanan sehat
- Mengemudi sendirian tanpa teman berbicara
- Gangguan tidur seperti sleep apnea dan insomnia
- Pergantian jam kerja yang tidak teratur
- Kebiasaan begadang sebelum perjalanan
Gejala microsleep saat mudik meliputi:
- Mata terasa berat dan sulit dibuka
- Sering menguap dan kepala mengangguk-angguk
- Reaksi melambat dan sulit fokus
- Hilangnya ingatan beberapa detik selama perjalanan
Profesor Jim Horne dari Loughborough University's Sleep Research Centre menjelaskan,"Kelopak mata Anda mulai menutup, dan Anda kehilangan kontak dengan realitas. Anda akan tertidur selama beberapa detik, lalu terbangun sambil tersentak."
Bagaimana Cara Mencegah Microsleep Saat Mudik?
Agar perjalanan mudik Lebaran 2025 aman dan bebas dari risiko microsleep, perhatikan langkah-langkah berikut:
- Tidur cukup selama 7-8 jam sebelum berangkat
- Istirahat setiap 2 jam atau setiap 200 km perjalanan
- Hindari berkendara di jam rawan kantuk, terutama antara pukul 02.00-05.00 WIB dan 13.00-15.00 WIB
- Jaga hidrasi dan konsumsi makanan sehat untuk menjaga energi tubuh
- Pastikan posisi duduk nyaman dan tegak selama mengemudi
- Dengarkan musik atau podcast untuk tetap terjaga
- Bergantian mengemudi dengan teman atau keluarga untuk menghindari kelelahan
- Berhenti di tempat aman jika merasa mengantuk dan istirahat sejenak
Menteri Kesehatan juga menyarankan agar pengemudi beristirahat minimal 15 menit setiap 5 jam perjalanan untuk menjaga kewaspadaan dan stamina.
Advertisement
Ancaman Nyata Microsleep Saat Mudik
Microsleep adalah kondisi tidur ringan yang berlangsung 5-10 detik tanpa disadari. Durasi yang singkat ini sering membuat pengemudi tidak sadar bahwa dirinya mengalami microsleep. Namun, akibatnya bisa sangat fatal, mulai dari melewatkan rambu lalu lintas hingga kecelakaan serius.
Menurut survei dari Brake, lembaga pengawas keamanan jalan raya, 45 persen pengemudi pria dan 22 persen pengemudi wanita pernah mengalami microsleep saat berkendara. Letkol CKM dr. Andrie Gunawan Sp.N F-NR, Dokter Spesialis Saraf di RSPAD Gatot Subroto menekankan bahwa pola tidur yang sehat dan cukup dapat membantu menghindari risiko microsleep saat berkendara.
Selain itu, Menkes Budi juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan selama mudik Lebaran 2025, seperti mengontrol tekanan darah, mencuci tangan, dan menggunakan masker jika merasa kurang sehat untuk mencegah penyebaran penyakit selama perjalanan.
