Intip Harta Terkini 5 Orang Terkaya Dunia asal Indonesia, Siapa Saja?

Dari 500 miliarder dunia yang dirilis Bloomberg, tercatat ada 5 orang Indonesia yang masuk dalam daftar.

oleh Nurmayanti diperbarui 28 Okt 2020, 13:10 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2020, 12:00 WIB
banner infografis
Ilustrasi Miliarder (Liputan6.com/Deisy)

Liputan6.com, Jakarta Bloomberg merilis Indeks Bloomberg Billionaires pada Juni ini. Ini merupakan peringkat harian orang terkaya di dunia, yang mengacu pada jumlah kekayaan mereka.

Melansir laman Bloomberg, Rabu (24/6/2020), indeks ini menunjukkan perhitungan dan analisis kekayaan bersih masing-masing miliarder serta sektor yang mereka geluti. Angka-angka diperbaharui mengacu pada penutupan perdagangan harian di New York.

Dari 500 miliarder dunia yang dirilis Bloomberg, tercatat ada 5 orang Indonesia yang masuk dalam daftar. Mereka yakni Hartono bersaudara (Budi Hartono dan Michael Hartono), Tan Siok Tjien, Prajogo Pangestu dan Prakash Lohia.

Berikut rincian harta 5 orang terkaya dunia asal Indonesia dan posisinya:

1. Budi Hartono

Dalam Indeks Bloomberg Billionaires, Budi Hartono masuk peringkat 113. Dengan nilai kekayaan USD 14 miliar (Rp 198,8 triliun). Sumber kekayaan antara lain berasal dari Grup Djarum dan PT Bank Central Asia.

2. Michael Hartono

Posisi berikutnya masih dipegang keluarga Hartono. Tepatnya, Michael Hartono yang berada pada posisi 118. Dilaporkan nilai kekayaannya mencapai USD 13,1 miliar (Rp 184,7 triliun). Sumber kekayaan antara lain berasal dari Grup Djarum dan PT Bank Central Asia.

3. Tan Siok Tjien

Posisi berikutnya adalah Tan Siok Tjien. Nilai kekayaannya mencapai USD 6,82 miliar (Rp 96,8 triliun). Istri dari mendiang pendiri Gudang Garam, Surya Wonowidjojo ini berada pada posisi 261. 

4. Prajogo Pangestu

Pendiri Barito Group ini masuk peringkat 294 dari daftar. Nilai kekayaannya mencapai USD 6,35 miliar (Rp 90,1 triliun). 

5. Prakash Lohia

Tercatat memiliki kekayaan USD 6,0 miliar (Rp 85,2 triliun), Prakash Lohia masuk peringkat 312. Sri Prakash Lohia adalah pendiri dan Ketua Indorama Corporation. Indorama Corporation adalah perusahaan petrokimia dan tekstil.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Akhirnya, Miliarder Asia Mukesh Ambani Masuk Jajaran 10 Top Orang Terkaya Dunia

Miliarder India Ini Berikan Internet Gratis untuk 1 Miliar Orang
Mukesh Ambani

Kekayaan Miliarder terkaya di Asia yang juga Direktur Utama Relliance Industries Ltd, Mukesh Ambani, menyentuh USD 64,5 miliar (Rp 909,4 triliun).

Kepemilikan harta ini menjadikan Ambani satu-satunya miliarder dari Asia yang berhasil masuk ke jajaran top 10 miliarder terkaya dunia, menurut laporan Bloomberg Billionaire Index.

Mengutip laman Bloomberg, Selasa (23/6/2020), dia mengalahkan miliarder pemilik Oracle, Larry Ellison, dan Francoise Bettencourt Meyers, wanita terkaya di dunia, yang berada pada urutan ke-9.

Ambani memiliki saham 42 persen di perusahaan yang dia pimpin. Dirinya meraih keuntungan dari investasi Jio Platform Ltd, yang mana membuat Relliance bebas utang hingga 2021. Saham konglomerat India ini naik 1,2 persen dari kondisi terendahnya di Maret 2020.

"Meskipun ekonomi India tergerus gegara pandemi, kekayaan dan kesejahteraan keluarga Ambani meningkat secara substansial," ujar Jayati Ghosh, ketua Centre of Economic Studies and Planning di Universitas Jawaharlal Nehru.

Ambani sendiri tinggal di rumah mewah 27 tingkat di Mumbai, India. Hunian ini memiliki 3 lapangan helipad, tempat parkir untuk 168 kendaraan, bioskop berkapasitas 50 kursi, grand ballroom mewah dengan lampu gantung mewah, taman rumah yang terinspirasi arsitektur kebun Babylonia, studio yoga dan fitness centre yang lengkap.

Ketika harga minyak sedang mengalami volatilitas beberapa waktu lalu, Jio Platform Ltd membuat kesepakatan investasi senilai USD 15 miliar. Diperkirakan, Jio bakal mengincar 48 persen saham Relliance per 2025 mendatang.

Sementara, disebutkan Reliance hampir mendapatkan saham di beberapa unit Future Group, yang sudah memiliki kemitraan dengan Amazon.com Inc.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya