Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun setelah mencapai level tertinggi pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Ini karena investor menjual logam mulia bersama dengan kelas aset lainnya karena kenaikan kasus corona global membawa investor beralih ke uang tunai.
Dikutip dari CNBC, Kamis (25/6/2020), harga emas di pasar spot sedikit berubah ke level USD 1,766.21 per ounce, turun dari USD 1,779.06 di awal sesi, yang merupakan tertinggi sejak awal Oktober 2012.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,4 persen ke level USD 1,775.10 per ounce.
Advertisement
Baca Juga
“Orang-orang hanya menuju uang tunai. Mereka meringankan investasi dalam portofolio mereka, "kata Michael Matousek, Kepala Pedagang di Global Investors AS.
Meningkatnya kekhawatiran tentang percepatan pandemi virus corona membuat ekuitas global turun pada perdagangan Rabu.
Logam mulia lainnya juga jatuh, dengan perak menurun hampir 2 persen menjadi USD 17,59 per ons. Palladium tergelincir 2,1 persen menjadi USD 1,883.06 dan platinum turun 3,1 persen di USD 803,65.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Naik 16 Persen Sepanjang Tahun Ini
Meskipun sedikit penurunan harga, emas telah naik lebih dari 16 persen tahun ini, didukung oleh langkah-langkah stimulus dan penurunan suku bunga oleh bank sentral.
Logam yang tidak menghasilkan dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
"Ekspektasi inflasi jangka panjang masih lemah dan memiliki ruang besar untuk naik," kata Daniel Ghali, Ahli Strategi Komoditas di TD Securities.
Advertisement