Liputan6.com, Jakarta Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menerapkan teknologi transaksi pembayaran tol non-tunai tanpa sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) secara terbatas pada 2021 mendatang.
Saat ini, BPJT telah membuka proses pelelangan bagi investor yang tertarik. Proses prakualifikasi lelang tersebut sudah dimulai sejak 8 Juli 2020.
"Prakualifikasi lelang sudah dimulai," kata Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit kepada Liputan6.com, Jumat (10/7/2020).
Advertisement
Berdasarkan catatan BPJT, proses prakualifikasi lelang secara keseluruhan akan dilaksanakan secara elektronik (daring).
Tahap pengumuman prakualifikasi dimulai pada 8 Juli 2020, untuk kemudian berlanjut dalam fase pemberian penjelasan pada 16 Juli 2020.
Selanjutnya, pada 17 Juli 2020 peserta tender diberi kesempatan terakhir untuk menyerahkan pertanyaan-pertanyaan klarifikasi.Â
Adapun batas akhir penyerahan dokumen kualifikasi ditetapkan 7 Agustus 2020. Pengumuman hasil prakualifikasi bakal diselenggarakan pada 21 Agustus 2020, di mana para peserta masih diberi waktu periode sanggahan pada 27 Agustus 2020.
Lebih lanjut, Danang memperkirakan, penerapan teknologi nirsentuh pembayaran tol akan dilakukan secara bertahap. "Mungkin dimulai di Jawa," sambungnya.
Adapun tahap awal pengimplementasian sistem MLFF tersebut akan diterapkan di jalan tol berdasarkan lingkup wilayah semisal Jabodetabek, bukan per ruas tol.
"Per wilayah akan menjadi pilihan, bukan ruas. Ini yang akan jadi usulan para peserta tender," ujar Danang.
Tonton Video Ini
Sistem Bayar Tol Tanpa Berhenti Dimulai Tahun Depan Secara Bertahap
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menerapkan teknologi transaksi pembayaran tol non-tunai tanpa sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) secara terbatas pada 2021.
Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit menuturkan jika penerapan teknologi nirsentuh pembayaran tol akan dilakukan secara bertahap. "Mungkin dimulai di Jawa," ujar kepada Liputan6.com, Jumat (10/7/2020).
Dia menuturkan jika pada tahap awal pengimplementasian sistem MLFF tersebut akan diterapkan di jalan tol berdasarkan lingkup wilayah semisal Jabodetabek, bukan per ruas tol.
"Per wilayah akan menjadi pilihan, bukan ruas. Ini yang akan jadi usulan para peserta tender," ujar Danang.
Saat ini, BPJT telah membuka proses pelelangan bagi investor yang tertarik. Proses prakualifikasi lelang tersebut sudah dimulai sejak 8 Juli 2020. "Prakualifikasi lelang sudah dimulai," kata dia.
Multi Lane Free Flow merupakan transaksi pembayaran tol yang dilakukan dalam kecepatan normal dengan menggunakan teknologi nirsentuh. Sehingga, kendaraan tak perlu berhenti untuk membayar tol.
Â
Advertisement