Kemenkop Yakin Capai Target 10 Juta UMKM Go Digital

Indonesia merupakan pasar digital yang besar dengan potensi mencapai USD 133 miliar atau setara dengan Rp760 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2020, 22:01 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 13:15 WIB
Halal Park Senayan
Pengunjung melihat produk UMKM dari Rumah Kreatif BUMN (RKB) binaan BNI saat Launching Halal Park di Senayan Jakarta, Selasa (16/4). Halal Park yang akan bertransformasi menjadi Halal Distrik didesain menjadi ekosistem bagi pelaku industri gaya hidup halal di Tanah Air. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkopukm) mengapresiasi berbagai inisiatif yang dilakukan Gojek untuk mengakselerasi pertumbuhan UMKM di Indonesia, terutama inisiatif yang berbasis teknologi. Dukungan Gojek dan ekosistem digitalnya bahkan diharapkan membantu Kemenkopukm merealisasikan target 10 juta UMKM Go Digital pada akhir tahun 2020. Per juni 2020, sebanyak 9,6 juta UMKM tercatat telah Go Digital.

Deputi bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkop UKM Arif Rahman Hakimmengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar digital yang besar dengan potensi mencapai USD 133 miliar atau setara dengan Rp760 triliun. Sementara itu, nilai transaksi digital baru mencapai USD 40 miliar. 

“(Peluang) ini harus bisa dimanfaatkan. UMKM harus bisa membaca peluang dan mampu menyesuaikan diri, salah satunya dengan Go Digital. Jika bisa ditangkap sekian persen dari peluang itu, ini menambah optimisme kita semua bahwa target untuk meningkatkan pelaku usaha yang Go Digital bisa tercapai,” tuturnya.

Menurut Arif, pihak Kemenkopukm menargetkan kenaikan sebanyak 2 juta pelaku usaha yang terhubung dengan teknologi digital pada akhir tahun 2020, yaitu menjadi 10 juta pelaku usaha dari sebelumnya 8 juta pelaku usaha di tahun 2019. Sementara itu per Juni 2020, Kemenkopukm mencatat jumlah pelaku UMKM yang telah bermigrasi ke ranah digital telah mencapai angka 9,6 juta.

Selain itu, diakui dia, UMKM yang telah menerapkan teknologi digital terbukti tidak mengalami penurunan penjualan selama pandemi Covid-19, kecuali UMKM yang bergerak di sektor pariwisata dan transportasi yang memang menghadapi penurunan permintaan.

“Untuk itu kami berterima kasih kepada Gojek, khususnya, karena telah membuat bermacam aplikasi yang mendukung banyak UMKM untuk bisa memanfaatkan teknologi digital. Ini situasi yang tidak mudah di mana pada kuartal kedua performa (ekonomi) kita mengalami kontraksi. Tapi kita harus optimis. Dengan komunitas besar dan menengah, semua saling bahu-membahu. Kalau kita bisa memanfaatkan peluang itu, kita bisa tumbuh. Dengan dukungan platform digital seperti Gojek, kami optimistis target 10 juta UMKM Go Digital dapat terpenuhi," tegas Arif.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Asas Gotong Royong

Berburu Aneka Produk di UMKM Export BRILian Preneur 2019
Pedagang kerajinan menunggu pembeli saat pameran UMKM Export BRILian Preneur 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (20/12/2019). UMKM Export BRILian Preneur 2019 berlangsung hingga 22 Desember. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dalam sambutan pembukanya mengatakan bahwa solusi dan inisiatif yang dijalankan perusahaan superapss itu berdasarkan asas gotong-royong. Bahkan pihaknya berharap akan terbit entrepreneur baru dengan solusi yang Gojek tawarkan.

“Hidup dan matinya Gojek itu dengan mitra pengemudi dan UMKM kami. Kami karenanya senang dapat memberikan akses [bantuan] kepada mereka,” tegasnya. 

Andre mengakui bahwa sejumlah mitra Gojek sempat tutup sementara karena terdampak pandemi. Namun, lanjutnya, perusahaan itu dengan sigap membaca kebutuhan mitranya dan merancang berbagai solusi platform digital yang inklusif dan komprehensif untuk membantu mitra UMKM itu untuk tidak hanya bertahan tapi melaju kembali di masa pandemi ini. 

Pada peluncurannya, inisiatif #MelajuBersamaGojek  merupakan keseluruhan upaya dan teknologi dalam ekosistem Gojek yang membantu UMKM lebih mudah menerapkan digitalisasi pada setiap langkah operasional bisnis sehari-hari, mulai dari pemasaran, pemesanan (pemrosesan order pembayaran, pengiriman, hingga administrasi.

Ragam solusi tersebut dapat langsung digunakan oleh semua tipe UMKM, dari yang berskala mikro hingga besar. Selain menyediakan solusi yang komprehensif untuk UMKM seperti layanan pengiriman GoSend dan GoBox, Gojek juga bekerja sama dengan berbagai pihak lainnya termasuk mitra pembayaran seperti QRIS dan Link Aja, dan penyedia logistik Pos Indonesia, Paxel, dan JNE.

Menurut Andre, secara garis besar inisiatif #MelajuBersamaGojek memiliki dua fokus, yaitu solusi untuk proses bisnis dan solusi untuk pertumbuhan bisnis. Kemudian hal itu dijabarkan lebih lanjut ke dalam berbagai bentuk program, baik program yang memberi akses permodalan dan program pelatihan.

“Keberhasilan transformasi digital itu adalah edukasi yang terus-menerus. Ini akan menjadi komitmen kami ke depannya,” jelasnya

Dia menambahkan bahwa informasi mengenai ragam solusi itu dapat diakses melalui situs www.melajubersamagojek.com. 

Melalui situs tersebut, pelaku UMKM dapat memperoleh sejumlah solusi yang memudahkan mereka menjalankan usahanya dengan berbasis pada teknologi digital dengan mengunduh antara lain aplikasi keyboard dan dashboard, Selly, untuk memudahkan UMKM melayani pelanggan, MidTrans Payment Link yang adalah solusi pembayaran paling lengkap untuk usaha online, aplikasi GoBiz untuk manajemen usaha pelaku UMKM (pesan-antar, pengaturan promosi, pembayaran), Moka yang adalah aplikasi kasir online dan alat pembayaran nontunai, layanan GoSend & GoBox, layanan GoPay, aplikasi GoFood, dan GoShop.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya