Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) melakukan berbagai langkah agar proyek hulu migas tetap berjalan dan diselesaikan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, upaya yang dilakukan kali ini, SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX melakukan inovasi dalam melanjutkan kegiatan service visit untuk metocean survey di lapangan Abadi Masela dengan kapal tanpa sandar di pelabuhan Maluku.
Baca Juga
Survei ini dilakukan dengan kapal NV NMS Brilliance dan diberangkatkan pada 13 September 2020 dan sesuai jadwal akan selesai pada 9-10 Oktober 2020.
Advertisement
“Melalui inovasi ini, maka survei dapat dipercepat selama 28 (dua puluh delapan hari) karena tanpa melalui karantina di pelabuhan Maluku selama 14 dan karantina saat kembali ke Jakarta selama 14,” kata Julius, di Jakarta, Senin (14/9/2020).
Julius menambahkan, pelaksanaan survei tanpa melalui sandar di pelabuhan Maluku, selain mempercepat waktu tentu saja memberikan penghematan biaya.
“Hal ini disebabkan waktu sewa kapal survey dapat diperpendek sehingga biaya sewa kapal beserta crew yang menjalankan dapat menjadi lebih murah dibandingkan jika dilakukan dengan cara sebelumnya. Ini akan memberikan penghematan biaya dan memberikan dampak yang optimal bagi upaya meningkatkan penerimaan negara," paparnya.
Langkah ini bukannya tanpa tantangan, mengingat metode ini baru dilakukan dalam rangka mencari terobosan di tengah pandemi Covid-19, sekaligus mendukung program Pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Untuk melaksanakan metode baru tersebut, harus didukung oleh kesiapan awak dan kelayakan kapal agar tetap memenuhi persyaratan dan sesuai dengan ketentuan regulasi yang berlaku.
“Untuk melaksanakan survey ini dengan tanpa melalui sandar di pelabuhan Maluku, selain menyusun dan menerapkan prosedur yang mendukung langkah tersebut. SKK Migas juga telah menghubungi pihak-pihak terkait untuk mendiskusikan dan mendapatkan persetujuan”, ujar Julius.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Inspeksi Virtual
Sebelumnya, SKK Migas dan INPEX telah melakukan virtual inspection selama 2 (dua) hari terhadap kesiapan Kapal NV NMS Brilliance beserta crewnya. Setelah dipastikan semuanya siap, maka hari ini kapal diberangkatkan.
Meskipun ditengah Pandemi Covid-19, SKK Migas dan INPEX terus melakukan koordinasi agar proyek Abadi Masela dapat selesai sesuai waktu yang telah ditetapkan. Berbagai aktivitas seperti penetapan lokasi, penyelesaian AMDAL, penyiapan tenaga kerja lokal yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di Maluku terus dilakukan, agar daerah betul-betul merasakan dampak positif proyek Abadi Masela.
Proyek Abadi Masela memberikan kontribusi yang besar bagi upaya meningkatkan produksi migas nasional secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Manfaat berganda proyek Abadi Masela sangat besar yang akan dirasakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, industri dalam negeri dan masyarakat lokal.
Investasi proyek Abadi Masela saat pembangunan sebesar US$ 19,8 miliar. Proyek ini memiliki kapasitas produksi sebesar 1.750 MMSCFD (9,5 MTA dan 150 MMSCFD gas pipa). Proyek Abadi Masela ditargetkan dapat berproduksi tahun 2027.
Advertisement