Liputan6.com, Jakarta Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan Rp 112,7 triliun dari total pagu anggaran Rp 128,9 triliun untuk program perlindungan sosial pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19, hingga 2 November 2020.
Total ada 6 program perlindungan sosial yang berada di bawah kendali Kemensos. Di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH) dengan anggaran Rp 36,71 triliun, lalu Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dengan anggaran Rp 43,12 triliun.
Kemudian bantuan sosial (bansos) sembako di Jabodetabek dengan anggaran Rp 6,84 triliun, bansos tunai (BST) dengan anggaran Rp 32,4 triliun, bansos beras dengan anggaran Rp 5,26 triliun, dan bansos tunai untuk keluarga penerima manfaat sembako non-PKH dengan anggaran Rp 4,5 triliun.
Advertisement
"Tentunya semua program-program perlindungan sosial ini yamg sifatnya reguler yang dipelruas seperti program PKH dan program BPNT, atau program baru yang sifatnya khsusus dalam menghadapi Covid-19 ini, semua bisa terselenggara karena kerja sama yang baik antara kementeriab dan lembaga terkait dan pemda," kata Menteri Sosial Juliari P Batubara, Rabu (4/11/2020).
Untuk bantuan pertama yakni PKH, ia menyampaikan, dari target 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM), itu sudah tercapai 100 persen.
Lalu untuk BPNT atau program kartu sembako, ia melanjutkan, terjadi peningkatan target dari sebelumnya 15,2 juta KPM menjadi 20 juta KPM.
"Bapak Presiden (Jokowi) memerintahkan Kementerian Sosial di bulan Maret (2020) untuk memperluas coverage menjadi 20 juta. Jadi dari 15,2 juta keluarga penerima manfaat menjadi 20 juta, jadi ada kenaikan 4,8 juta keluarga penerima manfaat. Ini memang baru tercapai 20 juta itu di bulan September," jelasnya.
Â
Saksikan video di bawah ini:
Program Sosial Lainnya
Selanjutnya adalah program bantuan sosial sembako Jabodetabek bagi 1,9 juta KPM yang masuk ke dalam bantuan khusus. Keempat yakni bansos tunai non-Jabodetabek untuk 9 juta KPM, yang juga sudah tercapai seluruhnya.
Kelima, Kemensos bekerjasama dengan Perum Bulog menyalurkan program bansos beras sebesar 450 ribu ton bagi 10 juta KPM. Program ini pun berhasil dituntaskan lebih cepat dari target awal.
"Ini dari target 3 bulan yang kita mulai di bulan Agustus, Alhamdulillah sekarang sudah selesai. Jadi lebih cepat dari schedule sudah tersalurkan sebanyak 10 juta KPM, dan berasnya sendiri beratnya 450 ribu ton," terang Juliari.
Program terakhir yakni bansos tunai untuk keluarga penerima manfaat sembako non-PKH. Juliari mengutarakan, itu sudah mulai disalurkan per September 2020.
"Ini adalah (untuk) yang tidak dapat PKH jita berikan uang tunai Rp 500 ribu per keluarga sekali transfer. Sudah dieksekusi di September melalui bank himbara. Sehingga anggarannya sudah terserap dan sudah dibayarkan juga ke seluruh keluarga penerima manfaat," ujar dia.
Advertisement