Hari Pertama Trade Expo Indonesia ke-35 Catat Kontrak Dagang USD 467,92 Juta

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menargetkan transaksi penjualan dalam Trade Expo Indonesia (TEI) 2020 sebesar USD 1 miliar

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2020, 10:45 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2020, 10:45 WIB
Berburu Produk Unggulan di Trade Expo Indonesia 2018
Pengunjung melihat prodak yang di pamerkan dalam Trade Expo Indonesia 2018 di ICE BSD, Kamis (25/10).Pameran ini dihadiri lebih dari 20.000 pengunjung termasuk para pengusaha dari berbagai negara. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Hari pertama pelaksanaan Trade Expo Indonesia Virtual Event (TEI- VE) 2020, untuk program misi pembelian (buying mission) berhasil mencatatkan kontrak dagang sebesar USD 467,92 juta.

Capaian ini berasal dari penandatanganan 24 nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan dari Jepang, Belanda, Australia, Singapura, Hungaria, Mesir, dan India.

Penandatanganan MoU disaksikan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan pada Duta Besar negara peserta buying mission. Penandatanganan MoU kontrak pembelian dilakukan oleh pimpinan perusahan eksportir Indonesia dan perusahaan negara mitra dagang di Hotel Mulia bertepatan dengan pelaksanaan upacara pembukaan TEI-VE 2020 pada Selasa (10/11).

"Pada hari pertama pelaksanaan TEI-VE, sebanyak 24 MoU kontrak misi pembelian dengan tujuh negara telah ditandatangani dengan total nilai sebesar USD 467,92 juta. Kontrak misi pembelian masih akan terus meningkat hingga hari terakhir penyelenggaraan TEI-VE," ujar Mendag Agus dalam pernyataannya, Rabu (11/11/2020).

Produk-produk yang diminati pada misi pembelian hari pertama, di antaranya adalah makanan olahan, produk kertas, kopi, minyak kelapa sawit, minuman, produk kayu, alas kaki, pupuk batubara, olahan kelapa, ban, sabun batangan, sapu, dan rempah-rempah.

Mendag menegaskan, program misi pembelian dilakukan Kementerian Perdagangan sebagai upaya peningkatan ekspor nasional. "Misi pembelian merupakan salah satu skema kegiatan di TEI-VE untuk membantu dunia usaha agar dapat melakukan kesepakatan atau transaksi kontrak dagang," tuturnya.

Mendag menyampaikan, antusiasme pelaku usaha pada TEI-VE masih tetap tinggi. "Walaupun digelar secara virtual, TEI kali ini tidak menyurutkan langkah para pelaku usaha untuk berpartisipasi dan terus mengekspor produknya ke pasar global," pungkas Mendag.

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Mendag Targetkan Transaksi di Trade Expo Indonesia ke-35 capai USD 1 Miliar

20161013-TRADE-EXPO-INDONESIA-2016-Jakarta-FF2
Aneka furniture dan mebel di pamerkan dalam Trade Expo Indonesia 2016 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/10). TEI 2016 menjadi media bagi pengusaha dalam dan luar negeri untuk memamerkan dan mempromosikan produk mereka. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menargetkan transaksi penjualan dalam Trade Expo Indonesia (TEI) 2020 sebesar USD 1 miliar.

Angka ini memang jauh lebih kecil dibandingkan capaian TEI 2019 sebesar USD 10,96 miliar.

Namun di sisi lain, Agus menilai gelaran TEI ke-35 tahun ini merupakan rekor pameran terbesar yang dilakukan secara virtual di tengah pandemi covid-19 yang masih berlangsung.

“Ini ada 3.129 buyer dengan target transaksi barang sebesar USD 1 miliar,” kata Mendag usai membuka TEI 2020, Selasa (10/11/2020).

Meski digelar virtual di tengah pandemi, TEI 2020 tak menyurutkan antusiasme pelaku usaha. Terbukti dari jumlah partisipan yang membludak hingga dua kali lipat. Yakni 690 pelaku usaha, dari target sebelumnya 300 pelaku usaha.

"Kurang dari 1 bulan seluruh stand telah terisi penuh pada awal Oktober 2020 sebanyak 690 pelaku usaha dimana target semula 300," terang Mendag.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya