Liputan6.com, Jakarta - Memulai bisnis dari suatu kebudayaan yang dianggap usang tentunya jadi sebuah tantangan besar. Namun segelintir orang berhasil mematahkan stereotipe tersebut, dan bisa membuktikan bahwa budaya lokal yang kolot juga dapat tembus pasar internasional.
Seperti dilakukan Surya Aditya Putra, seorang warga Kecamatan Kotagede di Kota Yogyakarta yang bergelut di industri kerajinan perak (silver). Dengan mendirikan perusahaan bernama Sweda Silver, Surya mampu mematahkan asumsi bahwa kerajinan perak sudah tak diminati pasar saat ini.
Dalam rangkaian acara Creative Festival 2020, Surya bercerita bahwa ia mulai mengawali karir berangkat dari kegelisahannya sebagai warga Kotagede.
Advertisement
"Di sana ada silver industry, tapi generasi yang milenial jarang yang mau nerusin. Jadi berangkatnya kalau kata orang Jawa nguri uri kabudayan, yang artinya mau melestarikan budaya silver yang ada di Kotagede," ujar dia dalam acara Creative Festival 2020 yang disiarkan Vidio.com, Sabtu (5/12/2020).
Bahkan, ia melanjutkan, keluarganya pun memandang sebelah mata atas keputusannya yang terjun dalam bisnis kerajinan perak. Namun Surya tak berkecil hati dan terus optimistis.
"Jadi pertama pas saya ngawal bisnis ini tuh orang tua kayak, ngapain sih, silver udah kayak gini. Tapi yaudah kita pelan-pelan," kata dia.
Menurut pengakuannya, ia mulai fokus menjalani profesi sebagai seniman perak saat drop out dari kuliah pada pertengahan 2014. Pada saat itu Surya mulai gencar membuat dan memasarkan produk perhiasan perak seperti cincin, gelang dan kalung.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pasar Internasional
Surya mulai menjamah pasar internasional dengan melakukan strategi marketing digital. Bermodal kepercayaan diri, dia kerap mengirimkan email kepada perusahaan hingga artis luar negeri untuk menawarkan barang kerajinannya.
Tak sia-sia, saat ini 80 persen customer dari Sweda Silver bahkan berasal dari luar negeri. Perusahaan pun sukses meraih perhatian rapper dunia asal Amerika Serikat seperti Kendrick Lamar, yang tak sungkan-sungkan mau membeli produk silver yang dibuat Surya dan rekan-rekan.
"Kita udah beberapa kali kerjasama dengan seniman-seniman luar. Seperti Joey Badass, terus di record label-record label Kendrick (Lamar). Rapper-rapper di luar udah banyak di kita. Sama kita udah pernah kolaborasi juga sama straightwear dari Amerika," tuturnya.
Dia pun mengaku senang bisa bermitra dengan artis kelas dunia. Sebab, mereka tak ragu mengeluarkan uang untuk suatu barang yang mereka percaya kualitasnya.
"Kita senengnya kalau bener-bener kerjasama sama artis, seumpama kita niatnya endorse, tapi dia enggak mau di-endorse. Dia maunya pay. Kalau kita enggak mau yang dibayar, tetep yaudah kita trade. Kita tukeran. Kalau ilustrator kita biasanya digambarin karya, terus kita kasih cincin," ucapnya.
"Menurut pengalaman, kalau dia yang bener-bener artis tuh dia malah enggak mau dikasih dan enggak mau minta. Jadi bener-bener dia mau bayar," tandas Surya.
Advertisement