Hotel Indonesia Group Siap Jadi Tiga Besar Operator Hotel Indonesia

Hotel Indonesia Group akan melaksanakan pengelolaan dan pengembangan seluruh hotel-hotel milik BUMN sebagai jaringan hotel Indonesia.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 27 Mar 2021, 09:18 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2021, 09:18 WIB
Logo PT Hotel Indonesia Group (Dok: PT Hotel Indonesia Group)
Logo PT Hotel Indonesia Group (Dok: PT Hotel Indonesia Group)

Liputan6.com, Jakarta - PT Hotel Indonesia Group (HIG) resmi meluncurkan logo baru pada 25 Maret 2021. Direktur Utama HIG Qodie Ibrahim mengatakan, logo baru Hotel Indonesia Group memiliki tampilan baru yang lebih segar, modern, profesional, sederhana, dan sangat Indonesia.

Saat ini Hotel Indonesia telah mengelola 20 hotel, di antaranya adalah Inaya Putri Bali, Grand Inna Kuta, Grand Inna Padang, Grand Inna Malioboro, Grand Inna Tunjungan, Grand Inna Samudra Beach, Grand Inna Medan, Grand Inna Bali Beach, Inna Bali Beach Resort, Inna Bali Beach Garden.

Selain itu, Inna Tretes, Inna Parapat, Inna Sindhu Beach,Inna Bali Heritage, Grand Inna Daira Palembang, Inaya Bay Komodo, Inna Ombilin Heritage, Jatiluhur Valley Resort, Wanasekar, dan Saka Tanjung Enim.

Qodie Ibarahim mengatakan, target Hotel yang dikelola sampai akhir tahun ini yaitu 32 hotel yang dimiliki PT Hotel Indonesia Natour, PT Patra Jasa, PT Aero Wisata, dan hotel milik swasta.

Untuk target hotel yang dikelola pada 2025 adalah minimum 120 hotel. Hotel Indonesia Group akan melaksanakan pengelolaan dan pengembangan seluruh hotel-hotel milik BUMN sebagai jaringan hotel Indonesia.

Dalam acara peluncuruan logo baru HIG, Deddy P Effendi selaku VP Corporate Communication & Business development menyampaikan, HIG mengusung standar internasional dengan tetap mengedepankan keunikan yang ada di setiap daerah di Indonesia.

Tidak hanya menyediakan akomodasi kamar mau pun makanan dan minuman, melainkan juga menawarkan pengalaman yang mengesankan bagi setiap wisatawan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tawarkan Inovasi

Ilustrasi hotel
Ilustrasi hotel (Dok.Unsplash)

Qodie Ibrahim mengatakan, HIG dapat bersaing diketatnya di industri ini karena menawarkan inovasi dan nilai tambah service dengan memperhatikan lima elemen penting yang khas Indonesia yaitu sight berupa kain tenun Indonesia, sound berupa musik tradisional Indonesia, taste berupa makanan khas Indonesia dengan standar internasional, scent berupa ramuan dan aromatic khas Indonesia, dan touch berupa Indonesia hospitality.

“Selain itu, Hotel Indonesia Group memiliki strong market yaitu BUMN khususnyasegmen MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition). Selain itu Hotel Indonesia Group memiliki 7 pilar strategi khususnya di mana salah satunya yaitu Integrated Tourism & Travel Ecosystem yang tidak dimiliki oleh operator lain," tutur Qodie.

"BUMN sendiri memiliki jaringan infrasuktur yang saling terkait dan bisa menjadi nilai jual. Salah satunya adalah kerja sama dalam hal campaign dan promosi yang saling terintegrasi seperti layanan transportasi dan kawasan wisata yang saling integrasi," ia menambahkan.

Deddy P Effendi menambahkan, di saat kondisi yang tidak menentu pada saat pandemi ini, HIG tetap mengedepankan kenyamanan dan keamanan para tamu yang menginap dengan memastikan setiap hotel dan karyawan menerapkan standar protokol kesehatan COVID-19 selama melayani para tamunya.

Sejalan dengan hal tersebut seluruh hotel yang tergabung di dalam HIG sudah memiliki sertifikasi CHSE dari Kementerian Pariwisata. Selain itu juga memastikan seluruh karyawan sudah menerima vaksinasinasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya